Oma 98 Tahun Tunjukkan Peta Perjuangan Permesta

Oma 98 Tahun Tunjukkan Peta Perjuangan Permesta

Peta Perjuangan pejuang Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) diperlihatkan Anniestien Ratag Sumoked, wanita berumur 98 Tahun.

Kepada Newsantara.id, dia memperlihatkan Peta perjuangan suaminya Johanes Sumoked, sewaktu berjuang bersama sama Permesta.

’’Ini peta perjuangan suami saya Johanes Sumoked sewaktu menjadi komandan logistik pada salah teritori di wilayah Minahasa Selatan,’’ katanya.

Menurut oma Ani, Peta yang sudah usang tersebut sudah lama tersimpan dan menjadi catatan sejarah untuk selalu diingat.

Baca: Tak Hanya Sulut, Tanah di Dua Daerah ini Milik Pelenkahu

Kepada Newsantara, Rabu (10/3/2021) Oma menceritakan, perjuangan suaminya bersama masyarakat saat permesta, yang tujuannya bukan untuk memberontak kepada Indonesia.

“Niatnya baik waktu itu, supaya semua daerah maju dan sama ekonominya  termasuk di Sulawesi Utara,” ujarnya.

Menurutnya, perjuangan almarhum suaminya termasuk dia, kebanyakan di wilayah Minahasa Selatan tepatnya di Desa Kaneyan.

“Banyak warga Kaneyan yang berjuang membela Permesta bahkan ada beberapa yang menjadi korban dari tentara pusat,” ingatnya.

Sementara itu Johny ‘Ayong’ Sumoked anak dari Johanes Sumoked mengatakan peta tersebut menggambarkan jalur di Wilayah Minsel.

“Peta tersebut tergambar dengan rapi dan menuliskan Jalur-jalur perjuangan perjuangan anggota Permesta saat itu,” jelas Ayong.

Dia mengatakan, sampai saat ini peta tersebut masih tersimpan sebagai bukti perjuangan keluarganya.

“Peta ini kami simpan untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa Permesta itu bukan pemberontak atau kelompok yang ingin memisahkan diri dengan NKRI,’’ tegasnya

Justru, menurutnya perjuangan permesta adalah untuk Indonesia secara keseluruhan untuk meminta adanya pemerataan ekonomi di seluruh wilayah khususnya indonesia Timur.

Ayong menceritakan terkait dengan Permesta, pernah ada Piagam Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) dan Letkol Ventje Sumual Tanggal 2 Maret 1957 yang memproklamirkan.

Menurut dia ada puluhan tokoh yang menandatangani piagam tersebut. ’’Salah satu poinnya adalah menegaskan Indonesia bagian timur dalam keadaan bahaya,’’ tambahnya.

Ayong menceritakan, jika Perjuangan Permesta saat itu sangat terbantu dengan adanya senjata canggih banding dengan milik tentara pusat.

’’Saat itu senjata milik Permesta lebih canggih bandingkan dengan Milik tentara pusat, bahkan permesta memiliki pesawat tempur,’’ ujarnya mengutip cerita ayahnya.

Mengutip dari halaman wikipedia Perjuangan Semesta atau Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) adalah sebuah gerakan militer di Indonesia.

Deklarasi Gerakan ini oleh pemimpin militer dan sipil Indonesia bagian timur pada tanggal 2 Maret 1957.

Pusat gerakan ini mulanya berada di Makassar yang pada waktu itu merupakan ibu kota Sulawesi.

Namun perlahan-lahan dukungan di Sulawesi Selatan mulai hilang sehingga pada 1957 markas Permesta pindahkan ke Manado Sulawesi Utara.

Di sini timbul kontak senjata dengan pasukan pemerintah pusat sampai mencapai gencatan senjata pada tahun 1961.(jws)

More From Author

Pemkot Layani Kesehatan dengan Perahu Pusling

Pemkot Layani Kesehatan dengan Perahu Pusling

Melancong ke Luar Negeri, Negara Rugi Rp150 T

Melancong ke Luar Negeri, Negara Rugi Rp150 T

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *