Messi Menangis, Nostalgia Sergio Goycochea

Bang Kipot
11 Jul 2021 17:44
Sport 0 312
2 menit membaca

Ketika wasit Esteban Ostojich asal Uruguay meniupkan peluit tanda pertandingan usai, seketika Lionel Messi menangis.

Argentina berhasil menjadi juara Copa Amerika 2021, usai menaklukkan Brazil di partai puncak 1-0, Minggu (11/7/2021) pagi WIB.

Gol tercipta melalui lob cantik Angel di Maria memanfaatkan umpan jauh Rodrigo De Paul di menit 22.

Baca: Prediksi Argentina Vs Brazil, Copa America 2021

Keberhasilan ini sekaligus menghapus kutukan bagi superstar asal Argentina, Lionel Messi dalam partai final kejuaraan besar.

Wajar, dalam empat final kejuaraan sebelumnya, Messi selalu jadi pecundang. Copa Amerika (2007,2014 dan 2015) serta Piala Dunia 2014.

Ketika wasit Esteban Ostojich asal Uruguay meniupkan peluit tanda pertandingan usai, seketika Lionel Messi menangis.

Tapi kali ini, tangisan dengan air mata kebahagiaan. Messi berhasil menjawab tanggung jawab besar dan berhasil memberi gelar buat Argentina senior untuk pertama kali.

Meski bergelimang gelar pribadi dan klub di Barcelona, Messi belum pernah memberi gelar untuk tim Tango.

Dia ‘baru’ mempersembahkan juara Piala dunia Junior 2005 dan Olimpiade 2008.

Messi begitu semringah ketika teman-temannya berulangkali melemparkannya ke udara.

Tampak sekali memang seluruh tim Argentina bergembira, bisa membantu Messi meraih gelar major pertamanya.

Keberhasilan Argentina tak lepas juga dari keberanian pelatih Lionel Scaloni mereformasi tim.

Banyak darah muda dalam skuat Argentina kali ini. Praktis hanya Lionel Messi, Sergio Kun Aguero, Nicholas Otamendi dan Angel di Maria yang merupakan pemain senior.

Pasukan muda Argentina mendapat doktrin, ‘Bermainlah untuk membantu Messi, Argentina akan juara’.

Lebih dalam lagi, keberhasilan ini tak lepas dari kegemilangan kiper Emiliano Martinez. Memang Argentina selama ini krisis untuk pos yang satu ini.

Kiper Aston Villa ini menjadi pahlawan dalam drama adu penalti di partai Semifinal melawan Kolombia.

Dalam partai final, kiper buangan klub Arsenal itu juga menjadi bintang usai menyelamatkan beberapa peluang, termasuk peluang emas 95 persen gol dari Richarlison.

Munculnya nama Emiliano Martinez di timnas Argentina langsung membawa nostalgia piala dunia 1990 ketika ada nama Sergio Goycochea.

Bahkan, namanya menjadi idola anak-anak waktu itu, karena kepaiawaiannya mengamankan gawang Argentina. Semua anak ingin menjadi kiper seperti Goycochea.

Tampilnya Messi membawa Argentina juara Copa Amerika 2020, membuktikan dia belum habis.

Pemain bebas transfer itu, kini lunas ‘membayar hutang’ kepada rival abadinya, Christiano Ronaldo yang membawa Portugal jadi juara Eropa 2016.

Publik Argentina kini berharap satu gelar lagi kepada Messi, sebelum mengakhiri karirnya. Tentu saja Piala Dunia 2022.

Tapi sebelum itu, biarkan publik Buenos Aires dan pecinta Messi di seluruh dunia menikmati dan merayakan kemenangan. Gracias Messi. (Bang Kipot)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *