“Maaf Pak Mangindaan, karena slogan ‘Torang Samua Basudara’ kami ganti dengan ‘Torang Samua Ciptaan Tuhan’,” (SK)
Pasangan Olly Dondokambey-Steven Kandouw (ODSK) kembali maju dalam kontestasi Pilkada Sulawesi Utara 2020.
Mereka coba ditantang dua pasangan, Christiany Eugenia Paruntu-Sehan Landjar dan Vonny Anneke Panambunan-Hendry Runtuwene.
Memang, sejak dwitunggal asal PDIP itu menjadi nakhoda, Provinsi Sulawesi Utara mengalami banyak kemajuan, terutama sektor pembangunan infrastruktur.
Meski begitu, perjalanan kepemimpinan keduanya tak selamanya mulus. Pasangan ini pernah mendapat cemoohan, cacian dan makian publik Sulawesi Utara.
Baca: Menolak Lupa, ODSK Pernah Dihujat Publik karena Ahok
Selain kasus Ahok, publik Nyiur Melambai pernah geram menjurus murka dengan keduanya ketika mengganti slogan ‘Torang Samua Basudara’.
“Maaf pak Mangindaan, karena slogan ‘Torang Samua Basudara’ kami ganti dengan ‘Torang Samua Ciptaan Tuhan’,” kata Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw.
Hal itu dia katakan dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Manado memperingati HUT Kota Manado ke- 393, di ruang Serbaguna Pemkot Manado, Kamis (14/07/2016).
Waktu itu, Kandouw menjelaskan, slogan ‘Torang Samua Ciptaan Tuhan’, mempunyai makna luas, saling menjaga, menghargai dan menghidupi semua ciptaan Tuhan.
Sontak, hal itu langsung menjadi trending topic untuk publik Sulawesi Utara.
Dari pembicaraan di warung kopi hingga timeline media sosial penuh hujatan dan ujaran kebencian kepada duo top eksekutif Sulut ini.
Melihat respon publik yang sangat negatif, Olly Dondokambey langsung mengklarifikasinya. Dia bahkan menyebut Kandouw keceplosan.
Menurutnya, slogan ‘Torang Samua Ciptaan Tuhan’ bukan untuk mengganti tapi untuk melengkapi Slogan ‘Torang Samua Basudara’ yang sudah melekat di hati masyarakat Sulut.
Publik perlahan menerimanya, memaafkan Wakil Gubernur yang terlanjur ‘offside’. Memang, manusia tempat lupa dan khilaf.
Sang pembuat slogan, Mantan Gubernur Sulut, EE Mangindaan ketika menanggapinya bersikap bijak. Dia meminta agar publik Sulut jernih melihat hal itu.
“Saya tak mau menanggapinya. Bagaimana kita membangun Sulawesi Utara jika hanya soal (penggantian) slogan jadi masalah,” katanya ketika melakukan sosialisasi empat pilar di DPRD Kota Tomohon, Kamis (21/07/2016).
Jenderal gila bola itu bahkan memohon kepada masyarakat Sulut agar menghentikan polemik penggantian slogan.
“Tolong hentikan, Kita tetap bersaudara dalam nama Tuhan. Jangan benturkan saya dengan pak Olly. Saya dengar bukan diganti,” jelasnya.
Sekadar informasi, slogan ‘Torang Samua Basudara’ (Kita semua Bersaudara) dipopulerkan oleh mantan Gubernur Sulawesi Utara, Evert Ernest Mangindaan (menjabat 1 Maret 1995 hingga 31 Maret 2000).
Baca: Torang Samua Basudara, Slogan Hebat Perekat Orang Manado
Slogan itu telah lama memberikan tuah sehingga rasa persatuan dan persaudaraan masyarakat di Sulawesi Utara begitu kuat.
Ketika terjadi konflik horizontal di tiga daerah daerah tetangga, Sulawesi Tengah, Maluku dan Maluku Utara. Masyarakat Sulawesi Utara tetap saling menjaga dan menyayangi.
Menariknya, slogan tersebut kembali populer ketika Soni Sumarsono, menjadi Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta.
Dia kemudian memakai slogan itu dalam bahasa Indonesia, ‘Kita Semua Bersaudara’ jelang Pilkada DKI Jakarta 2017.
Sumarsono sendiri menjadi Plt Gubernur Sulawesi Utara sebelum Olly Dondokambey menjabat. Selama berada di Sulut, dia merasa slogan tersebut memang mempunyai ‘daya magis’.
Makin menarik, slogan ini kembali membahana di Sulawesi Utara pada ibadah Perayaan Natal Nasional tahun 2016 di Tondano, Kabupaten Minahasa.
Tak tanggung-tanggung, orang nomor satu republik ini, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya kembali menegaskan pentingnya slogan itu.
Jokowi bahkan menyandingkan peran slogan ‘Torang Samua Basudara’ dengan ‘Bhinneka Tunggal Ika’, yang krusial dalam menjaga rasa persaudaraan dan cinta kasih sesama anak bangsa. (redaksi)