Mengenang Pele, Pemain Terbesar Sepanjang Masa

F. G. Tangkudung
25 Des 2022 15:31
Sport 0 112
4 menit membaca

Publik sepakbola riuh soal siapa pemain terbesar sepanjang masa. Banyak pihak menilai , Lionel Messi superstar asal Argentina sudah pantas menyandang predikat itu.

Mereka bahkan menilai, Messi sudah melewati level dewa sepakbola Argentina era 80an, Diego Armando Maradona. Alasannya, tentu saja pencapaian terakhir Messi bersama Argentina di Piala Dunia Qatar 2022, Juara Dunia.

Sebenarnya tak perlu berdebat atau membandingkan bintang-bintang sepakbola. Sejatinya, mereka punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Koleksi piala atau prestasi individu mungkin bisa jadi pembanding. Namun, ada hal yang kadang luput dari pengamatan, waktu dan tempat.

Banyak bintang memiliki skill hebat tapi terlahir di negara yang kurang  potensi menjadi negara sepakbola hebat. Sebut saja, Eusobio (Portugal), Ryan Giggs (Wales), George Weah (Liberia), Andriy Shevchenko (Ukraina), Zlatan Ibrahimovic (Swedia).

Atau mereka yang terlahir di masa ketika bintang-bintang bertaburan. Jay Jay Okocha (Nigeria), Ariel Ortega (Argentina), Fransesco Totti (Italia) adalah contohnya.

Sudahi perdebatan siapa yang terbaik atau terbesar. Bersyukurlah pernah menikmati langsung aksi-aksi menawan dari mereka, bukan sekadar menonton video lawas di youtube.

Dalam panasnya perdebatan pendukung Lionel Messi dan Christiao Ronaldo, sekadar refreshing mari mengenang kehebatan Edson Arantes do Nascimento alias Pele.

Dia menjadi pemain terbaik abad 20 bersama versi FIFA.

Waktu itu banyak fans Diego Armanado Maradona yang tak terima. Akhirnya FIFA membuka polling online pada 1999, soal siapa terbaik Pele atau Maradona?

Alhasil, Maradona memenangi versi polling dari penggemar di seluruh dunia. Jadilah Pele dan Maradona menjadi dua pesepakbola terbesar abad 20.

Kehebatan Pele memang bukan kaleng-kaleng atau berkat polesan media. Terlahir sebagai bocah miskin, dia begitu mencintai sepakbola melebihi apapun.

Pele belajar menendang dengan gulungan koran bekas atau gulungan kain. Jika beruntung, dia mengambil jeruk mirip pamelo astano (jeruk bali) sebagai bola istimewanya.

Ayahnya yang merupakan pesepakbola amatir, mendukung bakat sang anak.

Hingga satu hari, ada seorang pemandu bakat dari klub Santos melihat aksinya dengan bola. Dia langsung yakin dan bahkan memberitahu presiden klub, jika anak ini akan jadi pemain terbaik dunia.

Santos merekrutnya di usia 15 tahun dan langsung debut melawan dengan Corinthians dalam sebuah laga persahabatan. Pele mencetak gol.

Gol demi gol yang lahir dari kakinya, membuat pelatih senior Santos kepincut dan memasukkannya ke tim senior meski baru berusia 16 tahun. Hasilnya? Dia menjadi pencetak gol terbanyak di akhir musim.

Kelanjutannya? Vicente Feola, Pelatih timnas Brazil saat itu, membuat keputusa berani, memanggilnya berseragam kuning biru untuk ke piala dunia Swedia 1958.

Pele langsung menjadi bintang dengan sejumlah rekor. DLEgenda 249 hari.

Pele berhasil menjadi juara dunia dan runner up pencetak gol, di bawah legenda gol kesohor lainnya, Just Fontaine.

Tahun 1962, Pele makin matang. Dia ikut ke piala Dunia Chile. Namun, Pele mengalami cedera di babak penyisihan grup dan tak bisa melanjutkan turnamen.

Beruntung, Brazil masih punya Garincha, yang membawa Brazil menjadi juara dunia kali kedua. Tahun 1966 Pele ikut ke turnamen piala dunia ketiganya. Kembali dia menjadi sasaran tekel horor dari lawan-lawannya.

Brazil terseingkir dan Pele bersumpah tak lagi akan mengikuti piala dunia. Mirip dengan Messi yang menjilat ludah, Pele kembali tampil Piala Dunia 1970 Mexico.

Kali ini Brazil tampil dengan tim terbaik sepanjang masa. Banyak yang menyamakan tim ini setara dengan Brazil 2002, dengan Rivaldo, Ronaldo, Ronaldinho, Carlos dan Cafu. Waktu itu ada Pele, Jairzinho, Tostao, Rivelino, Torres dan Clodoaldo.

Brazil terlalu tangguh bagi tim manapun, termasuk di final melawan Uruguay. Brazil unggul 3-1. Pele total membuat 12 gol dalam 4 edisi piala dunianya.

Pele menjadi satu-satunya pemain sepakbola yang meraih tiga gelar piala dunia.

Rekor yang sebelum partai final Piala Dunia 2022, sangat mungkin terlewati oleh Kylian Mbappe.

Kekurangan terbesar Pele, saat itu dia tak bisa bermain di Eropa. Alasannya tak sembarangan, pemerintah khusus melarang karena Pele menjadi aset terbesar Brazil. Dia mendapat gelar O’rei (sang Raja).

Jumlah golnya, versi pele adalah 1283 gol, meski debatable. Belakangan FIFA hanya mengakui gol Pele selama berkarir hanya 757gol.

Meski begitu Pele tetaplah Pele, Pemain terbesar yang pernah membuat penonton takjub dan terkesima.

Baca: Siapa Terbaik, Messi atau Ronaldo?

Kini, legenda itu sedang sakit melawan kanker kolon sejak 2021, juga masalah ginjal dan jantung. Pele bahkan merayakan Natal 2022, di ranjang di Rumah Sakit Albert Einstein di Sao Paolo, Brazil dengan kondisi lemah. (BangKipot).