Masyarakat Geram, Denny Siregar – Ferdian Paleka Girang

F. G. Tangkudung
5 Mei 2020 01:26
Opini 0 86
3 menit membaca

Teranyar, Buzzer spesialis pembela pemerintah, Denny Siregar kini membuat para loyalis presiden VI RI, SBY meradang.

Ada-ada saja ulah buzzer dan youtuber zaman now. Tak peduli sedang berada di bulan suci Ramadan, apa saja akan mereka kerjakan demi klik dan subscriber. Mengejar pundi rupiah.

Baca: Ini Sejarah Hari Pers Nasional, 9 Februari

Teranyar, Buzzer spesialis pembela pemerintah, Denny Siregar kini membuat para loyalis presiden VI RI, SBY meradang.

Ini bermula ketika istri putra SBY, Agus Harimurti Youdhoyono, Annisa Pohan keberatan saat Denny Siregar menyerang anak mereka, Almira Yudhoyono.

Hal tersebut berkaitan dengan masukan SBY terhadap pemerintah soal penanganan Covid19 di Indonesia.

Memang tak sepantasnya Desi (singkatan populer nama Denny Siregar) menyeret anak dalam olokan politiknya. Beruntung AHY, mampu bersabar sekaligus memberi balasan berkelas untuknya.

Desi memang terkenal dengan tulisan-tulisannya yang memerahkan kuping.

Namun kelamaan, tulisannya makin tendensius. Desi terkesan seperti anjing penjilat dan penyalak.

Jika pemerintah mendapat kritik, meski itu kritik membangun, Desi bersama buzzer lain seperti Abu Janda tampil terdepan pasang badan.

Mereka tak pernah ikhlas pemerintah mendapat kritikan, salah ataupun benar.  

Mantan presiden, polisi, tokoh militer, dokter, jurnalis, ulama pernah jadi korban serangan.

Seakan dia tahu segalanya, dan jauh lebih pintar. Modalnya hanya muka tebal dan tahan malu.

Memang secara objektif, pemerintah perlu mendapat pembelaan ketika ada kritikan berbau fitnah.

Ada hal-hal yang harus tersampaikan kepada masyarakat. Sebaliknya, jika pemerintah khilaf, harus ada pihak yang mengingatkan.

Harus fair juga, banyak kali pola pikir Desi membela masyarakat banyak. Sayang, kini dia mulai terlalu subjektif dalam satu sudut pandang. Debatable memang.

Pernah ketika Desi tampil di ILC, dia tergagap-gagap dalam acara tersebut. Usai acara dia membela diri dan mengritik acara tersebut, blablabla.

Sang pemilik acara hanya membalasnya dengan peribahasa melayu ‘Kalau kamu tak pandai menari, jangan lantai kamu bilang terjungkat (jangan lantai yang kamu salahkan).

Artinya, jika tak pandai jangan banyak mencari alasan pembenaran. Telak dan nabok memang.  

Jika ada yang geram dengan tulisannya, meski berbau provokatif, Denny Siregar senang.

SAMA HALNYA, dengan youtuber Ferdian Paleka. Baru-baru ini dia membagikan bingkisan Ramadan untuk para waria di jalanan.

Parahnya, ternyata bantuan itu tak tulus. Dus Mi instan ternyata berisi sampah.

Bukan hanya untuk waria, para anak-anak yang ronda membangunkan sahur, juga mendapat sampah.

Hasilnya, Ferdian bersama teman-temannya tertawa girang.

Tak hitung tiga, video tersebut langsung menuai hujatan. Video prank menggunakan sampah yang memang sampah.

Tak cukup sampai di situ, Paleka tampil meminta maaf tapi bohong.

Sontak, masyarakat kembali geram. Video ini bahkan sudah masuk ke pihak kepolisian.

Sikap Desi dan dan Paleka, hanya sebagian kecil dari tingkah warganet +62, yang memang di luar logika.

Banyak lagi mereka yang rela melakukan hal kontroversial demi menaikkan nama sekaligus mempertebal kantongnya. Meskipun membuat masyarakat geram dan murka.

Entah siapa yang salah dalam hal ini. Pihak yang harusnya mengawasi, masyarakat yang senang dengan tindakan mereka, masyarakat yang geram atau?

Wallahualam…

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *