LMI Tantang Kajati Seret Otak Kasus Pemecah Ombak

F. G. Tangkudung
23 Nov 2018 08:43
Berita 0 172
2 menit membaca

Lamanya penuntasan kasus korupsi pemecah ombak di Likupang, Minahasa Utara membuat organisasi masyarakat (Ormas) di Sulut angkat bicara.

Salah satu ormas besar di Sulut, Laskar Manguni Indonesia (LMI) mendukung kinerja Kejaksaan Tinggi Sulut, dalam menuntaskan kasus korupsi yang sudah berjalan sejak 2016 lalu.

Tonaas Wangko LMI Sulut, Hanny Pantouw mengunjungi kejati Sulut untuk mendukung kerja kejati  dalam mengusut tuntas kasus yang merugikan Negara sampai Rp8 miliar ini.

Dalam kunjungannya ke kejati Sulut, Hanny Pantouw diterima langsung oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Sulut, M. Roskanaedi, Kamis (22/11/2018).

Kepada Kajati, Pantouw menjelaskan alasan kedatangan dirinya, yaitu mendukung Kejati dalam menuntaskan kasus pemecah ombak Likupang, yang dinilai jalan ditempat.

“Kami masih percaya sama Kejati Sulut, kami harap kasus pemecah ombak Minut bisa cepat tuntas. Pak Roskanaedi dan stafnya masih memiliki integritas yang tinggi dalam memberantas korupsi,” kata Pantouw kepada media.

Dirinya berharap dengan dukungan dari ormas adat Minahasa, Kejati Sulut bisa menunjukkan taringnya dalam memberantas perampok uang rakyat.

Pantouw juga membeberkan, apabila Kejati tidak dapat menyelesaikan kasus ini, LMI bersama ormas adat Minahasa lainnya membawa kasus ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta.

“Kami tetap yakin dengan Kejati, tapi apabila mereka tidak mampu menuntaskan kasus ini, kami siap membawa kasus ini ke KPK,” tegasnya.

Kajati Sulut M. Roskanaedi kepada media menjelaskan, korpsnya masih terus melakukan langkah hukum terkait kasus korupsi pemecah ombak.

“Sekarang masih berproses, kami pastikan kasus ini akan berlanjut hingga tuntas. Kita tunggu saja,” kata Roskanaedi.

Diketahui, kasus kasus korupsi pemecah ombak Likupang, Minahasa Utara telah menyeret empat tersangka. Mereka adalah Rosa Tindajoh (Kepala BPBD Minut), Steven Solang (PPK), Robby Moukar (kontraktor), serta Junjungan Tambunan (mantan pimpinan BNPB).

Kasus ini sepertinya masih jauh dari kata selesai. Sidang demi sidang yang digelar tidak semua saksi bisa dihadirkan.

Yang membuat penasaran publik adalah keterlibatan Bupati Minut Vonny Panambunan, karena nama Vonny sering disebut-sebut sebagai otak dari kasus ini.

Banyak pihak yang yakin bahwa ketua Nasdem Minut ini, ikut dalam proses pekerjaan dan menerima fee, Vonny dianggap tidak mendukung penuntasan korupsi.

Penulis : Emmanuel Athlon

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *