Yang menjadi keresahan terbaru warga Sulut adalah meningkatnya kasus pembunuhan di awal tahun 2020 ini.
Irjen Pol Royke Lumowa resmi menjadi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Utara, usai Kapolri, Jenderal Polisi Idham Azis melantiknya, di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Baca: Polisi Dalami Pembunuhan di Megamas
Pelantikan tersebut menindaklanjuti Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/385/II/KEP/2020, tanggal 3 Februari 2020. Dalam pelantikan, tampak hadir Wakil Kapolri, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Kepala Bareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala Baharkam Polri, Komjen Pol Agus Andrianto.
Lumowa bersama 7 perwira tinggi lainnya akan memulai pengabdian di daerah tugas baru sebagai pemegang tongkat komando Kepala Kepolisian Daerah. Lumowa sendiri akhirnya bisa ‘pulang kampung’ pasca melanglang buana bertugas di sejumlah daerah.
Dalam perjalanannya karirnya, dia pernah ‘singgah’ di Manado kala bertugas sebagai Kepala Kepolisian Kota Besar (Kapoltabes) Manado pada 2008. Kini di penghujung baktinya, Lumowa diberi kesempatan lagi mengabdi di tanah leluhurnya.
Lumowa yang sebelumnya menjabat Kapolda Maluku menggantikan Irjen Pol Sigid Tri Hardjanto yang berpindah sebagai Kapolda Kalimantan Barat.
Selain keduanya, enam Kapolda baru juga yang punya pos baru adalah Brigjen Pol Baharudin Djafar (Maluku), Brigjen Pol Eko Budi Sampurno (Sulbar).
Ada juga Brigjen Pol Wahyu Widada (Aceh), Brigjen Pol Adnas (Gorontalo), Brigjen Pol Rikwanto (Malut) dan Irjen Pol Firman Shantyabudi ( Jambi).
Dari nama-nama tersebut ada nama Brigjen pol Rikwanto yang begitu akrab dengan wartawan ketika menjabat sebagai Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia (KaroPenmas Polri).
Ada juga nama Irjen Pol Firman Shantyabudi yang merupakan putra Wakil Presiden VI RI (1993-1998), Try Sutrisno.
Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Jules Abraham Abast kepada media menjelaskan, acara tersebut meliputi penyambutan Kapolda baru, serah terima pataka dan laporan kesatuan.
“Malamnya akan ada acara pisah sambut Kapolda lama dan Kapolda baru,” jelasnya.
PR untuk Lumowa
Tiba di tanah asalnya memberi harapan baru bagi warga Sulawesi Utara. Banyak kasus yang belum selesai di tangan pejabat sebelumnya.
Namun, yang menjadi keresahan terbaru warga Sulut adalah meningkatnya kasus pembunuhan di awal tahun 2020 ini. Jika melihat dari penghujung akhir tahun 2019, lebih dari 10 nyawa melayang sia-sia.
Terakhir, Antonius Rambing (47), warga Desa Pineleng Dua, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, tewas, Senin (10/2/2020). Parahnya, hingga kini belum jelas siapa pelaku dan motif pembunuhan tersebut.
Tokoh Pemuda Sulut, Jelly Wensy Siwy mengaku sedih dengan banyaknya kasus pembunuhan akhir-akhir ini. Mewakili masyarakat, dia juga mengungkapkan keresahannya sebagai warga Manado.
“Karakter orang Sulawesi Utara tidak seperti ini. Kita terkenal sebagai masyarakat yang ramah, pemaaf dan baku-baku sayang (saling menyayangi, red). Mereka lupa, Torang Samua Basudara,” katanya lirih.
Dia melanjutkan, sekarang emosi masyarakat cepat tersulut dengan hal sepele. Hal itu makin parah dengan konsumsi minuman keras berlebihan.
“Dari kasus di SPBU Paal 2, Sea, dan beberapa tempat lain, pembunuhan terjadi karena pelaku tersinggung ulah korban dan sudah mabuk. Ini belum termasuk kasus penikaman dan tawuran. Tahun lalu juga, ada kasus suami bunuh istri, anak bunuh ayah, murid bunuh guru, juga anggota TNI yang terbunuh. Sangat menyedihkan melihat hal seperti ini,” katanya.
Dia berharap, Kapolda baru Royke Lumowa bisa menciptakan keamanan dan ketertiban di Sulawesi Utara, karena lebih mengenal karakter warga Sulut.
“Izin lapor Jenderal, sekarang Sulut sudah banyak kasus pembunuhan. Pemicunya minuman keras, latar belakangnya karena tersinggung dan menyimpan dendam. Masyarakat resah akan hal ini. Harus ada tindakan konkret, patroli miras, sajam, dan keramaian harus rutin juga kontinu,” pintanya.
Tidak ada komentar