Lapor Jenderal, Warga Sulut Kini Resah dengan Kasus Pembunuhan

F. G. Tangkudung
12 Feb 2020 23:16
Berita 0 175
5 menit membaca

Yang menjadi keresahan terbaru warga Sulut adalah meningkatnya kasus pembunuhan di awal tahun 2020 ini.

Irjen Pol Royke Lumowa resmi menjadi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Utara, usai Kapolri, Jenderal Polisi Idham Azis melantiknya, di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/2/2020).

Baca: Polisi Dalami Pembunuhan di Megamas

Pelantikan tersebut menindaklanjuti Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/385/II/KEP/2020, tanggal 3 Februari 2020. Dalam pelantikan, tampak hadir Wakil Kapolri, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Kepala Bareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala Baharkam Polri, Komjen Pol Agus Andrianto.

Lumowa bersama 7 perwira tinggi lainnya akan memulai pengabdian di daerah tugas baru sebagai pemegang tongkat komando Kepala Kepolisian Daerah. Lumowa sendiri akhirnya bisa ‘pulang kampung’ pasca melanglang buana bertugas di sejumlah daerah.

Dalam perjalanannya karirnya, dia pernah ‘singgah’ di Manado kala bertugas sebagai Kepala Kepolisian Kota Besar (Kapoltabes) Manado pada 2008. Kini di penghujung baktinya, Lumowa diberi kesempatan lagi mengabdi di tanah leluhurnya.

Lumowa yang sebelumnya menjabat Kapolda Maluku menggantikan Irjen Pol Sigid Tri Hardjanto yang berpindah sebagai Kapolda Kalimantan Barat.

Selain keduanya, enam Kapolda baru juga yang punya pos baru adalah Brigjen Pol Baharudin Djafar (Maluku), Brigjen Pol Eko Budi Sampurno (Sulbar).

Ada juga Brigjen Pol Wahyu Widada (Aceh), Brigjen Pol Adnas (Gorontalo), Brigjen Pol Rikwanto (Malut) dan Irjen Pol Firman Shantyabudi ( Jambi).

Dari nama-nama tersebut ada nama Brigjen pol Rikwanto yang begitu akrab dengan wartawan ketika menjabat sebagai Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia (KaroPenmas Polri).

Ada juga nama Irjen Pol Firman Shantyabudi yang merupakan putra Wakil Presiden VI RI (1993-1998), Try Sutrisno.

Polda Sulut rencananya akan melaksanakan acara pisah sambut dua Kapolda tersebut pada Senin (17/2/2020).

Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Jules Abraham Abast kepada media menjelaskan, acara tersebut meliputi penyambutan Kapolda baru, serah terima pataka dan laporan kesatuan.

“Malamnya akan ada acara pisah sambut Kapolda lama dan Kapolda baru,” jelasnya.

PR untuk Lumowa

Tiba di tanah asalnya memberi harapan baru bagi warga Sulawesi Utara. Banyak kasus yang belum selesai di tangan pejabat sebelumnya.

Namun, yang menjadi keresahan terbaru warga Sulut adalah meningkatnya kasus pembunuhan di awal tahun 2020 ini. Jika melihat dari penghujung akhir tahun 2019, lebih dari 10 nyawa melayang sia-sia.

Terakhir, Antonius Rambing (47), warga Desa Pineleng Dua, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, tewas, Senin (10/2/2020). Parahnya, hingga kini belum jelas siapa pelaku dan motif pembunuhan tersebut.

Tokoh Pemuda Sulut, Jelly Wensy Siwy mengaku sedih dengan banyaknya kasus pembunuhan akhir-akhir ini. Mewakili masyarakat, dia juga mengungkapkan keresahannya sebagai warga Manado.

“Karakter orang Sulawesi Utara tidak seperti ini. Kita terkenal sebagai masyarakat yang ramah, pemaaf dan baku-baku sayang (saling menyayangi, red). Mereka lupa, Torang Samua Basudara,” katanya lirih.

Dia melanjutkan, sekarang emosi masyarakat cepat tersulut dengan hal sepele. Hal itu makin parah dengan konsumsi minuman keras berlebihan.

“Dari kasus di SPBU Paal 2, Sea, dan beberapa tempat lain, pembunuhan terjadi karena pelaku tersinggung ulah korban dan sudah mabuk. Ini belum termasuk kasus penikaman dan tawuran. Tahun lalu juga, ada kasus suami bunuh istri, anak bunuh ayah, murid bunuh guru, juga anggota TNI yang terbunuh. Sangat menyedihkan melihat hal seperti ini,” katanya.

Dia berharap, Kapolda baru Royke Lumowa bisa menciptakan keamanan dan ketertiban di Sulawesi Utara, karena lebih mengenal karakter warga Sulut.

“Izin lapor Jenderal, sekarang Sulut sudah banyak kasus pembunuhan. Pemicunya minuman keras, latar belakangnya karena tersinggung dan menyimpan dendam. Masyarakat resah akan hal ini. Harus ada tindakan konkret, patroli miras, sajam, dan keramaian harus rutin juga kontinu,” pintanya.

Daftar pembunuhan Desember 2019- Februari 2020.
  1. Korban Andreas Pampe (20) petugas SPBU , Kecamatan Paal Dua Kota Manado. Kena tikam di kos, karena pelaku tersinggung saat mengisi bahan bakar. (1/12/2/2019).
  2. Korban Fince Meleko (24) ART, Sarongsong I, Airmadidi, Minahasa Utara (Minut). Kena tikam suaminya karena pergi tanpa izin. (9/12/2019).
  3. Korban Jensly Tumengkeng (52),warga Langowan Minahasa. Kena tikam temannya karena tersinggung, saat coba melerai tersangka yang bersitegang dengan saksi. (1/1/2020).
  4. Korban Agung Akbar (26) dan Rosna Sartika (27) sepasang suami istri di Manado. Tewas dalam kamar kos. Diduga istri dibunuh suami, lalu suami bunuh diri. (11/1/2020).
  5. Korban Welly Moniung (45), warga Tombasian Atas. Dipukul karena pelaku marah korban tak mendengar ketika dapat teguran saat mabuk. Korban jatuh terbentur batu, meninggal di rumah keesokan harinya ketika coba dibangunkan.  (18/1/2020).
  6. Korban Jordan Laluyan (17), warga Desa Kecamatan Langowan Timur Kabupaten Minahasa. Tewas ditikam usai terjadi perkelahian massal antar pemuda. (2/2/2020).
  7. Korban Vidi Limpele (22) warga Desa Seretan Timur, Lembena Timur, Minahasa. Kena tikam, pelaku tersinggung karena korban meremas tangannya saat berjabat tangan. (2/2/2020).
  8. Korban Billy Natari (18) warga Desa Sea, Minahasa. Ditikam empat tersangka yang berselisih saat pesta miras bersama. (2/2/2020).
  9. Korban Steven Indy, warga Rap-rap, Kecamatan Airmadidi, Minahasa Utara. KEna tikam usai berselisih dengan dua tersangka. (3/2/2020).
  10. Korban Darma Saweduling (53), warga Melonguane Kepulauan Talaud. Kena tikam berkaitan masalah hutang piutang dari tempat kerja. (7/2/2020).
  11. Korban Jefri Pontoh (27), warga Desa Likupang Dua, Kecamatan Likupang Timur ,Minahasa Utara. Korban ditikam karena pelaku tersinggung ditegur saat berkelahi. (9/2/2020).
  12. Korban Antonius Rambing (47), warga Desa Pineleng Dua, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa. Tewas ditikam saat jalan pagi. Hingga kini belum jelas siapa pelaku dan motif pembunuhan tersebut. (10/2/2020). (fgt)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *