Kenali Gejala, Pencegahan dan Pengobatan Covid19

F. G. Tangkudung
15 Mar 2020 03:17
Pustaka 0 162
4 menit membaca

World Health Organization (WHO) atau organisasi Kesehatan dunia telah menetapkan Corona Virus Disease (Covid19) sebagai pandemik. Hal ini diumumkan langsung Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (11/3/2020).

Pengertian pandemik, menukil Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah tersebar luas (tentang penyakit) di suatu kawasan benua atau di seluruh dunia.

Itu berarti virus corona sudah tersebar luas di seluruh dunia. Dari data per Sabtu (14/3/2020), penyakit ini sudah tersebar di 149 negara. Memang sebuah persebaran yang luar biasa.

Awalnya virus ini disebut Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) kemudian menjadi Covid19. Virus ini menyerang sistem pernafasan pada manusia.

Pasien yang terkena virus ini akan mengalami gangguan pada sistem pernafasan mulai sesak nafas, pneumonia akut (radang paru akibat cairan) hingga berujung kematian.

Kasus Covid19 pertama kali mucul di kota Wuhan, China, pada November 2019. Dugaan pertama kali, virus ini  melalui kelelawar. Namun, hinga kini hal tersebut masih terus menjadi perdebatan.

Akibat virus ini, penderita bisa mengalami pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Gejala Virus ini awalnya terdeteksi seperti flu biasa. Namun, perlahan akan berkembang  dengan hidung berair, sakit kepala, batuk, nyeri tenggorokan, dan demam.

Jika sudah menyerang sistem pernafasan, penderita akan mengalami infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak (berdarah), sesak nafas dan nyeri di bagian dada.

Secara umum, gejala umum virus Corona adalah demam, batuk dan sesak nafas. Namun, dalam beberapa kasus, ada pasien yang tidak mengalami gejala demam, batuk, atau sesak nafas. Gejala ini akan muncul dalam waktu 2 -14 hari setelah terpapar virus Covid19.

Penyebaran virus ini melalui droplet atau percikan liur dari penderita Covid19. Kemungkinan seseorang dapat tertular Covid19 adalah:

  • Terkena langsung liur penderita ketika bersin dan batuk.
  • Penularan tidak langsung seperti memegang mulut/hidung setelah kontak dengan penderita seperti berjabat tangan, atau menyentuh benda yang terkena liur penderita Covid19.

Virus ini dapat bertahan di benda yang terkena kontak/ liur penderita seperti tombol lift, pegangan pintu, mesin sidik jari dan yang lainnya.

Untuk mendiagnosis orang yang diduga (suspect) terkena virus Covid19, petugas medis akan menanyakan gejala serta mencari relevansi tempat yang kemungkinan terjadi kontak dengan penderita Covid19.

Pemeriksaan lanjutan, terduga penderita akan diisolasi dalam pengawasan sambil menunggu uji sampel darah, sampel dahak dan rontgen untuk melihat cairan di paru (infiltrat).

Dokter akan memberikan obat pereda demam, pereda nyeri dan antibiotik untuk pasien. Terduga penderita Covid19 baiknya mandi air hangat dan menggunakan pelembab udara (humidifier) untuk meringankan batuk dan sakit tenggorokan.

Penderita harus minum air putih yang banyak untuk menjaga cairan tubuh serta beristirahat yang cukup. Imunitas tubuh yang kuat bisa mengalahkan virus covid19 dengan sendirinya setelah melewati masa kritis.

Kematian karena Covid19 kebanyakan menyerang orang lanjut usia dan bawaan penyakit berat lain. Dari pengakuan sejumlah penderita Covid19 yang sembuh, tidak panik dan stres serta meningkatkan imunitas merupakan kunci melewati masa kritis.

Masyarakat bisa mencegah penyebaran penyakit Covid19 dengan membiasakan hidup sehat dan bersih seperti:

  • Tidak bepergian ke tempat ramai yang riskan dan berisiko terkena paparan liur penderita.
  • Menjaga kebersihan tangan setiap menyentuh barang yang berpotensi kecipratan liur penderita, dengan mencuci tangan menggunakan sabun selama 20 detik atau hand sanitizer/alkohol.
  • Biasakan tidak memegang hidung dan mulut sebelum mencuci tangan.
  • Tidak melakukan kontak langsung dengan orang lain seperti berjabat tangan, pelukan atau berciuman.  
  • Biasakan menutup hidung/mulut dengan tisu ketika batuk atau bersin, kemudian membuang tisu ke tempat sampah.
  • Menjaga jarak dengan orang batuk atau bersin.
  • Menggunakan masker jika sedang batuk atau pilek atau berada di keramaian.
  • Menghindari menggunakan alat makan/minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur dengan orang lain.
  • Tidak ke luar rumah jika merasa kurang sehat, terlebih dengan gejala batuk/bersin.
  • Jika gejala tak kunjung membaik, periksakan diri ke dokter/fasilitas kesehatan.   

Awas Pesan Hoax atas Nama UNICEF

Ketika masyarakat sedang resah atas mewabahnya virus Covid19, beredar pesan hoax yang mengatasnamakan UNICEF. Pesan itu sudah dalam terjemahan sejumlah bahasa. UNICEF sudah memperingatkan publik jika informasi tersebut PALSU.

Wakil Direktur Eksekutif UNICEF untuk Kemitraan, Charlotte Petri Gornitzka meminta masyarakat menghentikan menyebar informasi tidak akurat.

Jokowi Pesan Avigan dan Klorokuin untuk Corona, Apa Itu?

Menurutnya, menghindari memakan es krim atau makanan dingin untuk mencegah penularan virus merupakan informasi yang tidak benar. (ad.com/*)

Penulis: Rizka Alvira

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *