Warga Desa Sumurgeneng di Kabupaten Tuban ramai-ramai beli mobil usai mendapatkan uang dari pembayaran ganti untung lahan.
Warga Desa Sumurgeneng Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban, Jawa Timur, ramai-ramai membeli mobil usai mendapatkan uang ganti untung dari Pertamina.
Video kedatangan mobil-mobil tersebut menjadi viral di media sosial. Sejumlah mobil terlihat berada di atas truk towing dalam beberapa gelombang. Ada juga pengawalan pihak kepolisian.
Baca: Lagu Terpesona New Nazareth Jadi Yel-yel TNI/ Polri
Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto kepada media membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, warga desa di Kabupaten Tuban tersebut ramai-ramai beli mobil usai mendapatkan uang dari pembayaran ganti untung lahan.
Tanah milik warga di Kecamatan Jenu, menurutnya akan menjadi lokasi proyek pembangunan Kilang Tuban/ New Grass Root Refinery (NGRR)
“Sesuai taksasi dari appraisal Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), per meter mendapat kompensasi Rp600 ribu hingga Rp800 ribu. Ada warga yang menerima sampai Rp28 miliar,” jelasnya, Selasa (16/02/2021).
Dia melanjutkan hingga kini, sudah 176 mobil baru milik warganya yang masuk ke desa. Jumlah ini kata dia, di luar mobil bekas yang juga ikut menghiasi desanya.
Dari data, Gihanto merinci, ada sekitar sekitar 225 Kepala Keluarga yang tanahnya jadi lokasi proyek.
“Penduduk Desa Sumurgeneng ada sekitar 840 Kepala Keluarga. Namun tidak semuanya yang memiliki tanah di lokasi proyek,” jelasnya.
Yang menarik, dia menjelaskan, pada awalnya warganya sempat melakukan penolakan dan menggelar demo ketika sosialisasi proyek tersebut.
Hal unik lain jelas dia, semua mobil baru yang masuk semua bermerek sama yakni Toyota.
“Ada yang beli Avanza, Innova, Rush, Yaris, Xpander, hingga Pajero,” katanya.
Kepada media, kepalada desa ini mengaku juga membeli mobil baru Toyota Avanza berwarna putih.
Sekadar informasi, lahan milik warga di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban Jawa Timur akan menjadi lokasi proyek pembangunan Kilang Tuban/ New Grass Root Refinery (NGRR)
Anggaran pembangunan proyek kilang minyak itu bernilai kurang lebih USD 15-16 miliar atau setara Rp 225 triliun. Proyek ini rencananya berdiri di lahan seluas 900 hektare.
Proyek ini adalah joint ventura antara Pertamina dan perusahaan asal Rusia, Rosneft. Komposisi sahamnya 55 persen Pertamina dan sisanya untuk Rosneft.
Bukan hanya Desa Sumurgeneng, dua desa tetangga yakni Wadung dan Kaliuntu juga kebagian. Pembebasan lahan tersebut meliputi sekitar 529 bidang tanah milik warga.
Kilang itu rencananya berkapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel/ hari. Ini setara menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel.
Selain itu kilang ini akan menghasilkan 4 juta liter avtur per hari. targetnya kilang tersebut akan selelsai dan beroperasi tahun 2026. (kay).
Tidak ada komentar