Venom audio, siapa yang tidak kenal dengan brand ini. Tentunya kalangan modifikator dan penikmat car audio system tahu persis dengan brand ini. Beberapa waktu lalu tim Otomanado berkesempatan untuk bertatap muka langsung dan berbincang singkat dengan salah satu staff ahli dari Venom Audio pusat di Jakarta. Walaupun sibuk dengan tugas yang mepet saat datang ke Skytron, yakni main dealer Venom di Manado, ia pun bersedia untuk diwawancara. Berikut ulasan lengkapnya.
Adalah Filipus Sebastian. Pria yang akrab disapa Filip ini terbilang salah satu persona penting yang memegang peranan dalam pengembangan brand Venom ini. Bagaimana tidak, Filip merupakan salah satu anggota tim Venom Fighter sekaligus bagian dari tim research and development di Venom Audio itu sendiri.
“6 tahun pertama saya gabung di tim audio merk lain. Sedangkan 3 tahun terakhir saya diajak gabung di tim Venom sebagai staff research and development,” jelasnya.
Tak heran dengan pengalaman demikian, ia pun pernah meraih juara pertama di kontes bergengsi EMMA (European Mobile Media Association) se-asia yang diselenggarakan di Jakarta tahun 2011 lalu.
Filip menjelaskan bahwa dirinya kagum dengan dunia otomotif di Manado, khususnya untuk dunia audio.
“Angkot! Saya paling kaget sama angkot Manado. Cuma di Manado lho saya bisa liat angkot dengan audio system mewah. Di kota-kota lain tidak ada,” tuturnya.
Sedangkan untuk modifikator audio di tanah nyiur melambai, dirinya berpendapat seperti berikut ini. “Sebenarnya untuk modifikator audio di Manado sudah up to date. Hanya saja mungkin kurang pengalaman. Coba sekali-sekali main (ikut kontes audio) ke luar daerah yang pesertanya lebih heboh. Seperti contoh, di Surabaya, Jakarta, dan lain lain. Tujuannya supaya kreativitas dan inspirasi dalam memodifikasi bisa lebih tajam,” jelas ayah 1 anak ini.
Keluar dari bahasan soal dunia modifikasi audio, Filip pun memiliki pendapat menarik mengenai kota Manado itu sendiri.
“Saya senang dengan kuliner dan keramahan Manado. Satu saat saya pasti ke Manado lagi, tapi tentunya untuk berlibur, bukan karena tugas,” tutupnya.
Penulis: Jackly Hamise
Tidak ada komentar