Jakarta Futures Exchange (JFX), perusahaan yang bergerak di bidang bursa berjangka, melirik Komoditi Kopra masuk dalam Pasar Bursa berjangka komoditi.
“Ini salah satu produk Incaran JFX agar produk perkebunan ini mendapatkan nilai lebih bagi petani.” tegas Paulus Lumintang, Dirut PT Jakarta Futures Exchange (JFX) kepada media, Kamis, (4/2/2021).
Baca: Petisi Desakan Mundur Semakin Deras, bagaiman JAK?
“Dengan masuk dalam sistim pasar Bursa berjangka, petani bisa mendapatan harga serta penawaran yang terbaik dari buyer,” ujar Lumintang.
Kata dia, dengan sistim perdagangan petani selama ini, masih memberikan keuntungan yang lebih bagi pedagang pengumpul.
“Mata rantai ini harus kita batasi, sehingga petani bisa memiliki beberapa opsi pasar untuk melepas produk mereka,” ujarnya.
Dia mengatakan dengan ikutnya petani dalam sistim pasar berjangka ini, mereka bisa mengetahui harga pasar internasional. Itu karena informasi yang tersampaikan lebih transparan.
“Petani juga akan mengetahui pergerakan harga serta, feature Prize terkini. Serrta bisa langsung menjual ke market yang jelas sudah memiliki kepastian bayar dan harga,” terangnya.
Sejauh ini Lumintang mengatakan pihaknya masih akan melakukan kajian teknis. Itu terkait dengan potensi potensi Produk pertanian yang bisa di bursa berjangka.
“Tidak juga hanya Kopra, namun kelapa dan Biji Pala ke depan akan melalui kajian untuk ikut dalam pasar bursa berjangka,” tambahnya.
Jakarta Futures Exchange (JFX) merupakan bursa berjangka pertama di Indonesia yang berdiri pada 19 Agustus 1999.
Peran utama JFX adalah menyediakan fasilitas bagi para anggotanya untuk melakukan transaksi kontrak berjangka. Berdasarkan harga yang ditetapkan melalui interaksi yang efisien.
Interaksi yang efisien itu dilihat berdasarkan permintaan dan penawaran dalam sistem perdagangan elektronik.
“Tujuannya untuk membawa manfaat besar bagi komunitas bisnis dan sebagai sarana lindung nilai,” tegas lumintang
Tak hanya itu menurut Lumintang JFX memiliki komitmen memberikan solusi dan pelayanan terbaik bagi Industri Perdagangan Berjangka (PBK).
“Mereka memaksimalkan proses transformasi dan pendayagunaan teknologi informasi terkini untuk merespon tuntutan pasar serta lingkungan bisnis yang dinamis,” ujar lumintang.(jws)
Tidak ada komentar