donesia kehilangan atlet bridge terbaiknya. Henky Lasut, maestro bridge Indonesia meninggal Jumat (12/6/2020).
Bersama partnernya Eddy Manoppo, pasangan ini menjadi momok menakutkan di kancah bridge dunia. Keduanya menjadi lambang kebesaran nama Indonesia di pentas internasional.
Kesehatan Henky Lasut menurun dan mulai mendapat perawatan medis sejak awal Mei 2020. Lasut meninggal di usia 73 tahun.
Baca: Edwin Kawilarang Meninggal Dunia
Henky Lasut menekuni cabang bridge sejak umur 20 tahun. Hingga penghujung hayatnya, Henky bersama pasangannya masih membela nama Sulut dan Indonesia. Itu berarti, lebih dari 50 tahun, Henky mengabdikan diri di dunia bridge.
Tak terhitung gelar juara Henky Lasut-Eddy Manoppo untuk Sulawesi Utara dan Indonesia. Mulai dari PON hingga olimpiade bridge.
Kehebatan permainan pasangan Henky-Eddy memang selalu menjadi perbincangan di setiap turnamen. Banyak hal yang menarikdalam buletin pertandingan.
Henky Lasut juga begitu peduli dengan pengembangan bibit atlet bridge asal Sulawesi Utara.
“Bridge Sulut harus tetap mendunia, selepas era saya dan Om Eddy (Manoppo),” katanya kepada manadopedia beberapa waktu lalu.
Selain sebagai atlet bridge dunia, juga sebagai tokoh politik. Jargon ‘Juara Dunia Pulang Membangun Daerah’ membawanya terpilih sebagai anggota DPRD Kota Manado tahun 2009. Sejak itu kesibukannya makin bertambah.
Kepergian legenda bridge ini, sontak saja membawa duka dan kehilangan mendalam bagi semua orang yang mengenalnya. Bukan hanya mereka yang mengenal secara langsung, tapi juga siapa saja yang pernah mendengar namanya.
Dinding media sosial tak hitung tiga langsung penuh ucapan duka untuk Henky Lasut. Sejumlah atlet nasional dan daerah juga mengungkapkan rasa kehilangan dan dukacitanya.
Banyak pihak yang menceritakan kebaikan dan kesantunannya dalam mengangkat mental para pemain muda. Tak sedikit juga mereka yang kagum dengan permainan Henky-Eddy.
“Selamat Jalan Masetro Bridge dunia, Henky Lasut. Turut berdukacita, kata Frangky Pondaag, pengurus Gabminsel.
Budyanto Darise, mantan atlet bridge junior juga kepada manadopedia menceritakan pengalamannya tentang kehebatan pasangan Henky Eddy.
“Waktu Kejurnas Batam 2003, Gabmo (Manado) sudah di ambang kekalahan dan harus melepas gelar juara bertahan piala presiden. Waktu itu sudah tertinggal 46 IMP dan tinggal 1 ronde lagi. Namun keajaiban terjadi, Gabmo balik menang dengan selisih 46 IMP. Semua yang tahu pertandingan itu, sepakat itu adalah pertandingan terbaik Gabmo dengan Henky-Eddy,” kenang Darise.
Baca juga: Anneke Gronloh, Penyanyi Lagu Nina Bobo Meninggal Dunia
Selamat Jalan Om Henky Lasut…
Penulis: Kayla Carissa
Tidak ada komentar