Pegiat literasi asal Sulawesi Utara, Heidi Kristian Repi meluncurkan buku terbarunya berjudul Pamit Ketika Purnama, awal April 2021.
Buku tersebut berkisah seorang gadis bernama Nina yang jatuh hati kepada seorang pria dewasa. Sayang, pria yang membuat hatinya berbunga-bunga ternyata sudah berkeluarga.
Menariknya, Nina sempat menjalin hubungan dengan pria seumuran. Tapi, pacarnya terlalu kekanak-kanakan dan terlampau maniak game online.
Kisah dalam buku Pamit Ketika Purnama seolah menjadi refleksi banyak fenomena serupa yang terjadi di masa sekarang.
Kepada Newsantara.id, Repi menjelaskan, penulisan buku ini sebagai wujud tanggung jawabnya, membudayakan membaca dan menggiatkan literasi.
“Harapannya buku ini bisa menarik minat pembaca, terlebih generasi muda. Banyak pesan positif yang menjadi tujuan dalam penulisan kisah tersebut,” jelas penerima Satu Indonesia Awards 2018 Tingkat Provinsi Sulawesi Utara.
Repi mengatakan, memilih tema percintaan karena tak bisa memungkiri, hal itu merupakan aspek paling lekat dengan generasi muda.
“Percintaan bukan hal tabu. Justru dari umur remaja, mereka harus paham dan dibekali nasihat yang kelak akan menjadi lentera menjalani kehidupan,” kata pria yang pernah menjabat Kepala Sekolah di usia 26 tahun tersebut.
Menyentil plot twist di akhir cerita, Repi memberikan jawaban yang mengundang penasaran.
“Intinya Nina jatuh hati kepada seorang pria dewasa. Namun bukan berarti dia harus menjadi orang ketiga dan perusak rumah tangga orang lain, untuk lengkapnya silakan baca ending ceritanya,” katanya.
Terakhir, bagi yang ingin tahu nasib Nina di akhir cerita, bisa memesan buku secara online di hkrepi.com/ordernovel/. Dalam masa promo, ada potongan harga hingga 30 persen.
Sekadar Informasi, H.K. Repi lahir di Minahasa, 9 Desember 1989. Dia memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Pendidikan di Universitas Negeri Manado (Unima) pada 2011.
Baca: Surat Tugas Pegawai Kantor Navigasi Diduga Palsu
H.K. Repi adalah satu dari 2400 sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T).
Dia juga aktif dalam Relawan TIK Sulut, Literasi Digital dan Blogger. Buku pertamanya adalah Menanti Fajar di Tapal Batas, kumpulan kisah guru di perbatasan selama bertugas.(fgt).
Tidak ada komentar