Tim forensik RS Bhayangkara Manado telah melakukan autopsi terhadap jenazah Wabup Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong, di RSUD Liunkendage Sangihe, Senin (14/6/2021) pagi.
Walau telah selesai melakukan autopsi, hasil menyeluruh dari proses otopsi baru bisa diketahui 14 hari kedepan.
Dokter Zulkarnaen dari tim forensik RS Bhayangkara menyebut, untuk sementara mereka hanya menemukan beberapa penyakit lama (menahun) yang menyebabkan kematian.
“Jadi kami temukan adanya penyakit menahun yang menjadi penyebab kematian almarhum,” kata Zulkarnaen kepada media.
Menurutnya, hasil autopsi jenazah akan mereka kirim ke laboratorium forensik untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Memang kami menemukan penyebab kematian karena terdapat penyakit menahun.”
Sebelumnya, adanya kecurigaan atas kematian tidak wajar, desakan kepada keluarga agar mau memberi ijin melakukan otopsi terus berdatangan.
Istri almarhum Wakil Bupati Sangihe, Rachel Sasamu menolak untuk melakukan otopsi jenazah dan menerima atas kematian suaminya.
Menurut Sasamu, keluarga iklas menerima kematian Helmud dan tak mau melakukan otopsi.
“Kami iklas kepergian Embo, mungkin ini jalan Tuhan,” tutur isteri Helmud Hontong, Rachel Sasamu.
Sementara itu, untuk menelusuri penyebab kematian Wakil Bupati Sangihe, Helmud Hontong, Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) mendesak polisi untuk mengusut penyebab kematian Helmud.
Koordinator Jatam, Merah Ismail menyebut ada kejanggalan dalam kematian Helmud. Dia menduga ini ada kaitannya dengan penolakan tambang di Kepulauan Sangihe.
“Kematian ini sangat mengagetkan dan misterius. Saya melihat ada yang ganjil dalam kematian ini, karena sebelumnya almarhum dalam keadaan,” ujar Ismail.
Kapolda Sulawesi Utara, Nana Sudjana menyebut Polda Sulut telah membetuk tim untuk mengusut kasus ini.
“Kami sudah bentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini,” kata Nana, Sabtu (16/4/2021) pekan lalu.
Sekadar informasi, Wakil Bupati Kepualaun Talaud, Helmud Hontong meninggal dalam pesawat Lion rute Bali-Makassar, Rabu (9/6/2021).
Sebelum meninggal, Wakil Bupati Sangihe ini mengeluarkan darah dari mulut dan hidung.
Baca juga: Hari Bhayangkara, Polres Bitung Gelar Vaksinasi
Banyak pihak menduga kematiannya tidak wajar, dan mendesak untuk melakukan otopsi terhadap jenazah sosok yang sagat dicintai warga Sangihe ini.
(*/ath)
Tidak ada komentar