Gempa lombok dahsyat berkekuatan 7 SR, mengguncang Nusa Tenggara Barat dan Bali, Minggu (5/8/2018) malam. Gempa bumi tersebut berpusat di darat, lerang utara timur laut Gunung Rinjani. Itu berlokasi 18 kilometer arah barat laut Lombok Timur dengan kedalaman 15 kilometer.
Guncangan hebat tersebut membuat warga NTB kocar-kacir lari menyelamatkan diri. Gempa itu juga membuat ribuan bangunan rusak berat dan ringan.
Baca: Tugu di Pusat Kota, Mengenang Kehebatan Batalyon Worang
Jumlah korban meninggal dunia terus bertambah. Hingga senin (6/8/2018), korban tewas hampir mencapai 100 orang.
Ratusan warga lainnya, masih mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Kebanyakan korban meninggal dan terluka akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
“Hingga senin sore, korban meninggal dunia terdata sebanyak 98 orang. Sementara 209 warga mengalami luka berat dan ringan dan ribuan rumah rusak. Jumlah ini diperkirakan masih bisa bertambah, ” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Senin (6/8/2018).
Lanjut Sutopo, warga Kabupaten Lombok Utara menjadi korban meninggal dunia terbanyak, yakni 72 orang. Selain Lombok Utara, daerah Mataram, Lombok Timur dan Lombok tengah juga menjadi daerah yang terdampak parah gempa tersebut.
Gempa tersebut juga membuat sekitar 20 ribuan warga masih berada di lokasi pengungsian. Masyarakat yang berada di lokasi pengungsian, rumahnya hancur atau masih takut kembali ke rumah.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan, gempa bumi Lombok tergolong gempa bumi dangkal karena aktivitas patahan yang naik.
Dia juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada karena kejadian gempa tak bisa diprediksi.
“Jika bangunan retak atau miring, ada baiknya tidak ditinggali lagi,” pesannya.
Sehari sejak terjadinya gempa tersebut, ucapan bela sungkawa dari para warganet terus memenuhi lini massa media sosial. Sejumlah video unggahan bisa menunjukkan bagaimana kuatnya gempa dan kepanikan masyarakat NTB dan Bali.
Warganet dari segala penjuru pelosok tanah air, terus memberikan kalimat untuk menguatkan warga Lombok dan sekitarnya yang terdampak bencana. Topik Pray for Lombok, Pray for NTB dan Bali, hingga Gempa Lombok Nestapa Indonesia masih terus jadi bahan perbincangan.
Sayangnya, banyak tersebarnya berita hoax dari para oknum yang tak bertanggungjawab membuat warga NTB panik.(fgt)
Tidak ada komentar