Gadis Mungil yang Dibakar Ibunya, Meninggal Dunia

F. G. Tangkudung
23 Okt 2018 20:36
Berita 0 157
2 menit membaca

Rasa sakit dan derita yang dirasakan gadis cantik ini berakhir. Setelah kurang lebih sebulan mendapatkan perawatan intensif di RSUP Kandou Manado.

Bocah perempuan bernama Jessica Mananohas (10), akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Gubernur Olly Dondokambey yang pada hari Senin (22/10/2018), datang melihat langsung kondisi Jessica di ruang PICU RSUP Kandou Manado, turut prihatin.

Gubernur tampak sedih melihat gadis kelas IV sekolah dasar ini. Jessica terlihat lemah tak berdaya ketika dikunjungi Gubernur Olly.

Setelah melihat kondisi Jessica, Gubernur meminta pihak rumah sakit untuk senantiasa berupaya secara maksimal, untuk kesembuhan Jessica.

“Saya meminta Jessica harus dirawat semaksimal mungkin, kami ingin dia kembali sehat dan bisa sekolah lagi,” kata Olly kepada media di RSUP Malalayang.

Untuk biaya perawatan, Olly berjanji akan dibayar oleh pemerintah, yang penting gadis ini bisa sehat kembali.

“Saya turut prihatin atas apa yang menimpa Jessica, semoga hal tersebut tidak terulang lagi pada anak-anak kita. Cukup Jessica saja yang merasakan siksaan ini,” ujar gubernur.

Selasa (23/10/2018) Jesscia akhirnya meninggal dunia. Mendengar kabar tersebut Gubernur Olly mengatakan turut berduka cita atas meninggalnya Jessica.

“Saya turut berdukacita. Dia anak yang kuat, bisa bertahan sebulan lebih dengan kondisi badan yang terbakar. Tuhan itu Maha Kuasa. Apa yang dibuat Tuhan baik bagi Jesscia, Keluarga dan kita semua,” kata Olly di Kantor Gubernur, Selasa (23/10/2018).

Diketahui, Jessica Mananohas (10) pada 12 September 2018 lalu, dibakar oleh ibunya sendiri.

Gadis asal Desa Pintareng, Tabukan Selatan Tenggara, Kepulauan Sangihe ini mengalami luka bakar 85 persen disekujur tubuhnya, setelah dibakar oleh Ibu kandungnya Olga Semet.

Direktur RSUP Kandou Malalayang, dr Jimmy Panelewen kepada media mengatakan, kematian Jessica akibat jantungnya berhenti.

“Jantung Jessica berhenti kerja karena luka bakar yang dideritanya. Luka bakar yang dialami Jessica sangat mempengaruhi organ-organ vitalnya, termasuk fungsi jantung,” kata Panelewen.

Ditambahkannya, pihak rumah sakit sudah berusaha semaksimal mungkin, selama sebulan untuk merawat Jessica.

Panelewen menyebut kondisi Jessica sudah membaik setelah dioperasi. Namun semua adalah kehendak Tuhan.

“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun Tuhan mempunyai rencana lain. Manusia bisa berusaha namun Tuhan yang empunya kehidupan ini,” tuturnya.

Penulis : Lala Nvidia

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *