Franz Beckenbauer, Pelopor Libero Modern

F. G. Tangkudung
13 Okt 2020 03:09
Sport 0 170
3 menit membaca

Prestasi Franz Beckenbauer memang luar biasa. 

Piala dunia 1990, Argentina bersama Diego Armando Maradona menjadi favorit meraih gelar juara dunia. banyak pihak pesimis, Trio Jerman yang bermain untuk Inter Milan bersama pelatih Franz Beckenbauer bisa menghadang Maradona melakukan sihirnya.

Baca: Opa Mangindaan, Legenda Sepakbola Pendiri PSSI

Namun, dalam pertandingan tersebut ada sebuah strategi yang hingga kini akan terus teringat. Hal itu adalah peran Guido ‘Diego’ Buchwald untuk mengawal Maradona dalam setiap langkah.

Taktik man to man marking tersebut, membuahkan hasil, Jerman meraih piala dunia untuk ketiga kalinya di Roma. Maradona samapi menangis terisak, tak percaya dengan hasilnya, Argentina kalah oleh gol tunggal penalti Andreas Brehme.

Tentu saja, Nama Franz Bekenbauer mendapat sanjungan lua biasa. Strategi briliannya tersebut mendapat pujian,  kunci Jerman tampil sebagai juara. Atas prestasi tersebut, publik menobatkannya sebagai The Real Der Kaiser. Meski sebenarnya, panggilan Kaisar kepadanya, sudah lebih dahulu hadir saat dia masih menjadi pemain.

Beckenbauer menjadi satu-satunya orang di Jerman yang berhasil meraih piala dunia sebagai pemain dan pelatih.

Beckenbauer mulai berlatih sepak bola di klub lokal, SC München 06 pada usia 13 tahun dengan berposisi sebagai penyerang. Saat itu dia mengidolakan penyerang tim nasional Jerman Barat, Fritz Walter.

Penampilan Beckenbauer makin impresif terlihat ketika dia bergabung dengan Bayern Munchen. Posisinya beralih sebagai sayap kiri, kemudian menjadi pemain belakang sebagai libero.

Bersama lima pemain Jerman Barat lain yakni, Sepp Maier, Paul Breitner, Georg Schwarzenbeck, Uli Hoeness dan Gerd Muller, Munchen dengan kapten tim Beckenbauer meraih gelar liga champion tiga kali berturut-turut, 1972-1974.

Di level Timnas, Beckenbauer membawa Jerman Barat mengalahkan Uni Soviet untuk meraih gelar juara Eropa 1972. Dia juga berhasil membawa Jerman Barat mengandaskan perlawanan Belanda dengan Johan Cruyffnya di Final Piala Dunia 1974.

Beckenbauer meraih Pemain Terbaik Eropa untuk kedua kalinya 1974 setelah yang pertama pada 1972. Total Beckenbauer memberikan 14 Trofi juara untuk Munchen dalam 427 penampilannya.

Setelah membawa Jerman juara dunia, dia sempat berpindah tim untuk melatih. Hingga tahun 1993, Beckenbauer menjadi pelatih klub yang membesarkannya, Bayern Munchen.

Beckenbauer mengantarkan Munchen meraih gelar juara Bundesliga pada 1994 dan Juara Piala UEFA pada 1996. Dan tahun 1994, Beckenbauer menjadi presiden klub karena prestasinya yang luar biasa. Tahun 2002, Munchen memberikan gelar Presiden Kehormatan seumur hidup untuk Beckenbauer.

Tahun 2006, saat Jerman menjadi tuan rumah Piala Dunia, Beckenbauer menjadi ketua panitia Piala Dunia.

Publik Jerman berharap, Beckenbauer bisa kembali memecahkan rekornya sebagai orang yang sukses sebagai pemain, pelatih dan ketua penyelenggara untuk meraih gelar piala dunia. Sayang, Jerman harus kandas di babak semifinal oleh Italia.

Prestasi Franz Beckenbauer memang luar biasa. Sebagai pemain dan pelatih dia termasuk kategori orang yang sukses.

Dia menjadi pelopor bek pintar yang bisa memulai penyerangan. Dia juga piawai mengeksekusi bola-bola mati. Banyak pemain yang disebut bisa menggantikan perannya, namun hingga saat ini tak pernah terjadi. 

Beckenbauer adalah legenda Munchen, legenda Jerman bahkan legenda sepakbola yang pernah ada. Kepemimpinan dan visi bermainnya akan selalu menjadi kenangan dalam dunia sepak bola. Beckenbauer layak menyandang sebutan Kaisar sepakbola. (Bang Kipot).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *