Eriksen Kolaps Denmark Tumbang, Lukaku Menggila

F. G. Tangkudung
13 Jun 2021 23:14
Sport 0 170
3 menit membaca

Christian Eriksen seketika kolaps saat hendak menerima bola lemparan ke dalam. Kuat dugaan ini berkaitan dengan masalah jantung Eriksen.

Timnas bertabur bintang sekaligus favorit juara, Belgia berhasil melewati hadangan perdana Grup B, di di Krestovsky Stadium, Saint Petersburg, di Piala Eropa 2020.

Belgia berhasil mempertanggungjawabkan statusnya sebagai tim sepakbola peringkat satu dunia usai menang 3-0 atas Rusia, Minggu (13/6/2021) dinihari WIB.

Baca: Italia Menang tapi Masih Membosankan

Striker Romelo Lukaku memborong dua gol, sedangkan gol lainnya datang dari sentuhan Thomas Meunier. Kini Lukaku menjadi calon utama pencetak gol terbanyak turnamen ini.

Kemenangan Belgia bukan sebuah kejutan, karena Rusia juga dua kali tumbang dalam fase kualifikasi oleh Belgia.  

Meski tampil bukan dengan komposisi terbaik, pelatih Roberto Martinez, tak kehilangan amunisi mumpuni.

Tak ada nama Eden Hazard dan Kevin de Bruyne di komposisi starting lineup. Meski begitu, Belgia masih punya Dries Mertens dan Yannick Carrasco.

Ada juga kuartet lini tengah Castagne, Dendoncker, Tielemans dan Thorgan Hazard.

Eden Hazard sendiri baru masuk di menit 72 menggantikan Mertens saat Belgia sudah unggul.

Praktis, Rusia tak banyak memberikan perlawanan. Aksi Golovin dan Artem Dzyuba selalu teredam lini belakang Belgia.

Begitu juga ketika Rusia coba memaksakan Denis Cheryshev sejak menit 29. Tak ada sentuhan ajaib yang berbuah gol untuk Rusia.

Kemenangan tersebut membuat Belgia memuncaki puncak klasemen grup B bersama Finlandia. Belgia unggul selisih gol.

Pertandingan lainnya yang berlangsung beberapa jam sebelumnya mempertemukan Denmark versus Finlandia.

Namun, yang menjadi perhatian dunia adalah jatuhnya gelandang Denmark Christian Eriksen di penghujung babak pertama. Waktu itu kedudukan masih imbang tanpa gol.

Christian Eriksen seketika kolaps saat hendak menerima bola lemparan ke dalam. Kuat dugaan ini berkaitan dengan masalah jantung Eriksen.

Beruntung, kapten Denmark Simon Kjaer sigap dan paham pertolongan pertama dalam kondisi ini.

Tampil sebagai pahlawan, Kjaer menarik lidah Eriksen agar jangan sampai tertelan dan menghalangi jalan pernafasan. Dia juga memberikan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation). Petugas medis segera memberikan pertolongan lanjutan.

Kejadian tersebut jelas membawa trauma kepada semua pemain sepakbola. Terlihat sejumlah pemain menangis ketika Eriksen mendapat perawatan.

Sejumlah pemain tercatat tewas di lapangan usai kolaps di lapangan. Yang paling teringat tentunya kematian Marc Vivian Foe bek timnas Kamerun pada 26 Juni 2003.

Saat itu dia terkapar tiba-tiba ketika bermain dalam semifinal Piala Konfederasi 2003 melawan Kolombia di Stadion Stade de Gerland, Lyon, Perancis.

Ada juga Miklos Feher pemain Benfica dan  Antonio Puerta pesepakbola Sevilla yang meninggal usai pingsan di lapangan. Mereka meninggal karena tidak mendapatkan pertolongan awal yang optimal.

Wasit Anthony Taylor memutuskan untuk menghentikan pertandingan atas kejadian tersebut.

Kondisi Eriksen akhirnya membaik dan stabil usai mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Mendengar kondisi mantan gelandang Totenham Hotspurs tersebut, kedua tim meminta pertandingan berlanjut dan mendapat pesetujuan UEFA.

Namun, dengan kondisi mental agak drop, meski lebih dominan di lapangan, Denmark akhirnya kalah dengan gol tunggal Joel Pohjanpalo di menit ke-59.

Pierre Emile Hoejbjerg gagal mengonversi hadiah penalti untuk Denmark di menit 74 menjadi gol penyama kedudukan.(BangKipot)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *