Bukti Solidaritas Sepakbola untuk Duka Chapecoense

Bang Kipot
28 Nov 2020 07:09
Sport 0 140
4 menit membaca

Pertandingan Atletico Nacional menjamu Chapecoense di leg kedua akhirnya tak pernah tersaji karena nasib tragis yang menewaskan 19 pemain inti tim Chapecoense. Ini terjadi tepat 4 tahun silam.

28 November 2016, LaMia Flight 2933, melakukan penerbangan dari Santa Cruz de la Sierra, di Bolivia menuju Medelin, Kolombia.

Baca: Ronaldo, Striker Fenomenal tanpa Gelar Liga Champion

Nahas, pesawat mengalami gangguan kelistrikan akibat kehabisan bahan bakar. Kecelakaan pun terjadi. 72 dari 77 penumpang tewas, termasuk pelatih, pemain, ofisial, dan wartawan.

Setelahnya,semua pertandingan di berbagai belahan dunia menyajikan arti sebuah solidaritas dalam sepakbola.

Sebelum kick off pertandingan semifinal leg pertama antara Indonesia vs Vietnam dalam ajang Piala AFF, terlihat momen emosional.

Seluruh pemain dan penonton melakukan minute silent untuk memberikan simpati kepada korban jatuhnya pesawat.

Pertandingan tersebut bukan satu-satunya laga yang melakukan aksi simpatik tersebut. Tercatat, seluruh laga yang belangsung Jumat (2/12) hingga Minggu (11/12) melakukan hal yang sama.

Otoritas tertinggi di Sepak Bola Dunia, FIFA mengimbau agar seluruh laga yang berlangsung pekan ini melakukan minute silence atau mengheningkan cipta.

“Merespons kejadian Chapecoense, FIFA mengimbau agar setiap laga pekan ini memulai dengan mengheningkan cipta. Semua pemain juga mengenakan pita hitam di lengan untuk mengenang kejadian nahas tersebut,” tulis FIFA dalam situs resminya.

Presiden FIFA, Gianni Infantino menyatakan duka yang mendalam bagi keluarga korban dan menyebut situasi ini adalah hari-hari yang menyedihkan bagi dunia sepakbola.

Sebelum imbauan FIFA keluar, sejumlah tim di penjuru dunia juga sudah melakukan penghormatan kepada Chapecoense.

Sejumlah tim dan pemain yang bermain di liga top Eropa juga menunjukkan hal yang sama. Banyak gol yang tercipta tidak dirayakan dan mendedikasikannya untuk para korban.

Atletico Madrid di Liga Spanyol memberikan penghormatan luar biasa untuk para korban tragedi tersebut.

Terlebih, kapten Chapecoense, Cleber Santana merupakan mantan pemain Atletico Madrid tahun 2007 sampai 2010.

Atletico menampilkan foto Cleber mengenakan jersey Atletico Madrid di layar Estadio Vicente Calderon dan para penonton bertepuk tangan selama penghormatan berlangsung.

Willian, pemain klub Chelsea di liga Inggris juga mendedikasikan gol yang dibuatnya untuk para korban. Usai mencetak gol itu, Willian yang berasal dari Brazil, melakukan selebrasi dengan menunjukkan tulisan ‘Forca Chape’ di ban hitamnya bersama rekan senegaranya David Luiz.

“Melakukan ini untuk orang-orang di Brasil adalah luar biasa. Saya ingin mendedikasikan gol saya untuk korban dan keluarga mereka. Mereka harus tetap kuat,” katanya.

AC Milan di Liga Italia, saat bersua melawan Crotone di San Siro Minggu (4/12/2016) mengenakan jersey yang terpasang logo klub Chapecoense di lengan kiri serta menuliskan ‘Forca Chape’ di bagian belakang.

Setelah pertandingan, jersey para pemain langsung dijual dan mendonasikan hasil penjualan  pada pihak Chapecoense.

Hal menyentuh terjadi di Eredivisie, Liga Belanda saat Vitesse Arnhem kontra PEC Zwolle Sabtu (3/12).

Nathan, pemain Vitesse asal Brazil membuka jerseynya untuk menunjukkan kaos berlogo Chapecoense yang ia pakai sesaat setelah mencetak gol, tanda simpatinya untuk para korban.

Sesuai aturan, wasit harus memberikan kartu kuning ketika pemain membuka jersey dalam sebuah pertandingan.

Namun, wasit Joachem Kamphuis memutuskan tak memberikan kartu kepada Nathan.

“Menurut aturan saya harus memberinya kartu kuning, tapi saya memutuskan untuk tak melakukannya. Saya pikir semua orang mengerti bahwa itu adalah sebuah kejadian yang mengerikan. Menjadi hal spesial bagi Nathan bisa mencetak gol hari ini. Bisakah saya memberinya kartu kuning?” katanya.

Ronaldinho, pemain asal Brazil bahkan bersedia bermain untuk tim Chapecoense demi meringankan duka tim dari negaranya tersebut.

“Ini adalah waktu yang sulit, sekarang tengah terjadi. Kami siap membantu, Sebagai orang Brasil, kami ikut merasakan. Kami bersama-sama,” kata agen Ronaldinho, Roberto Assis pada Globo.

Suasana paling emosional terjadi di markas Klub Kolombia Atletico Nacional Rabu (30/11/2016) lalu.

Tempat yang sedianya berlangsung pertandingan Atletico Nacional menjamu Chapecoense di leg kedua final Copa Sudamericana. Laga Sudamericana setara dengan Liga Eropa.

Pertandingan Atletico Nacional menjamu Chapecoense di leg kedua akhirnya tak pernah tersaji karena nasib tragis yang menewaskan 19 pemain inti tim Chapecoense.

Pada waktu yang seharusnya menggelar pertandingan tersebut, Atletico Nacional tetap datang ke stadion dan memberikan penghormatan untuk Chapecoense.

Stadion Sports Complex terisi penuh dengan 45.000 orang, bahkan ribuan orang tidak bisa masuk ke stadion.

Doa, lilin, balon putih yang bertempelkan nama-nama pemain Chapecoense yang tewas dalam kecelakaan pesawat menambah kesedihan para penonton. 

Tujuh puluh dua burung merpati terbang di stadion sebagai simbol penghormatan bagi setiap korban meninggal dalam kecelakaan.

Duka mendalam dan tak terlupakan bagi dunia.