Dikecam karena Gunduli Waria, Begini Pembelaan Kapolres Aceh

Bang Kipot
2 Feb 2018 00:12
Berita 0 1030
2 menit membaca

Kepolisian Resort (Polres) Aceh Utara mendapatkan sorotan karena menggunduli para Wanita Pria (Waria) setelah ditangkap.

Tindakan ini kemudian mendapatkan kecaman sejumlah pihak, termasuk dari amnesty international.

Kejadian bermula, saat personel Polres Aceh Utara dan polisi Syariah setempat melakukan razia, Sabtu (27/1/2018) malam. Saat itu terjaring 12 waria dalam salon di dua kecamatan. Mereka kemudian dibawa di kantor Polres untuk dilakukan pembinaan.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Zulkifli Hasan menanggapi hal tersebut mengaku tak setuju dengan tindakan tersebut.

Menurutnya, tindakan tersebut tidak menghormati hak-hak kemanusiaan yang dimiliki seseorang.

“Itu tidak boleh, Itu tidak menghormati hak kemanusiaan. Sewenang-wenang itu,” kata Zulkifli.

Dia menjelaskan, setiap orang tidak berhak menzalimi sesama manusia termasuk para waria.

“Jangan menzalimi orangnya, tapi perilakunya. Mereka harus dididik, dirangkul, diberi pendidikan dan pelatihan,” tambahnya.

Polda Aceh mengaku sudah menginvestigasi prosedur pengamanan belasan waria tersebut.

“Kapolres Aceh Utara sudah diperiksa oleh polda. Dilihat jika ada kesalahan prosedur atau tidak. Melanggar kode etik atau disiplin,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal, Rabu (31/1/2108).

Ditambahkannya, jika ada kesalahan akan ada sanksi yang diberikan kepada sejumlah personel kepolisian tersebut.

“Siapapun anggota Polri yang melakukan kesalahan ada sanksinya. Dari pelanggaran disiplin, demosi, kurungan sampai hukum pidana,” tambahnya.

Sebaliknya, jika memang tidak terbukti ada prosedur yang dilanggar maka masalah tersebut akan di-clearkan.

Kapolres Aceh Utara, AKBP Untung Sangaji, terkait hal tersebut membantah jika personel Aceh Utara menggunduli para waria yang diamankan.

Menurutnya, pihaknya hanya memangkas rambut para waria tersebut agar tampak seperti seorang laki-laki.

“Bukan digundulin sampai botak, tapi dipangkas seperti laki-laki yang tampak rapi dan bagus,” katanya.

Dikatakannya, para waria tersebut terjaring dalam operasi rutin yang dilakukan Polres Aceh Utara.

“Tidak ada tindakan yang tak menghormati hak-hak kemanusiaan. Justru kita ingin mereka berubah jadi baik seperti laki-laki seutuhnya,” tambahnya.

Lanjut dia, setelah pembinaan para waria tersebut dipakaikan baju pria kemudian dikembalikan ke masyarakat.

Penulis: Efge Tangkudung

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *