Di Stefano, Kunci Kebesaran Real Madrid

F. G. Tangkudung
24 Okt 2020 11:08
Sport 0 119
3 menit membaca

Di Stefano mengantarkan Madrid meraih gelar juara liga champion sebanyak lima kali beruntun sejak musim 1955-1956 hingga musim 1959/1960.

Real Madrid berhasil meraih 13 gelar liga champions, sejak turnamen ini berlangsung. Tak ada satupun tim yang menyamai jumlah gelar Madrid tersebut. Real Madrid menjadi tim terbaik dan terbesar sepanjang sejarah. Mereka mengungguli AC Milan, Liverpool, Munchen dan Barcelona.

Namun tak banyak yang tahu, nama Alfredo di Stefano menjadi kunci kebesaran nama Real Madrid hingga saat ini.

Dia mengantarkan Madrid meraih gelar juara liga champion sebanyak lima kali beruntun sejak musim 1955-1956 hingga musim 1959/1960.

Lahir di Buenos Aires, Argentina namun akhirnya memilih Spanyol sebagai kewarganegaraannya. Dia mungkin menjadi satu-satunya pemain yang pernah membela tiga tim nasional berbeda.

Stefano membela timnas Argentina dari tahun 1947-1949, kemudian membela timnas Kolombia sebagai pemain naturalisasi dari 1949-1957.  Setelah bermain untuk Madrid, dia kemudian membela Spanyol tahun 1957-1961.

Sewaktu berkarir dia pernah membela klub River Plate, Millonarois, Real Madrid dan Espanyol. Saat bermain untuk Real Madrid, dia mampu membawa Madrid meraih delapan gelar La Liga.

Semasa aktif Dia mempunyai kemampuan sempurna hampir di semua posisi.

Baca: Zidane, Tandukannya Akan Selalu Diingat

Dia pernah berposisi sebagai bek tengah, gelandang bertahan, gelandang menyerang, Sayap Kanan, Sayap Kiri dan penyerang.

Dia mencetak 216 gol di 262 laga untuk Real Madrid sebelum pensiun di usia 40 tahun.

Ada hal unik, yang mungkin akan mengubah sejarah sepakbola, ketika transfer Stefano dari klub kolombia Milionaris.

Sebenarnya Di Stefano sudah terlebih dahulu direkrut Barcelona, Rival Madrid.

Namun disinyalir ada tekanan dari Jenderal Franco sang penguasa waktu itu yang menjadi pendukung Madrid, untuk membelokkan tujuan Stefano ke Madrid. Alhasil dia berlabuh ke Madrid bukan Barcelona.

Stefano memang mencuri perhatian Madrid, saat Madrid melangsungkan pertandingan persahabatan dengan klub asal Kolombia Millonarois. Saat itu Madrid tumbang 2-4 di kandangnya.

Stefano memang menjadi bagian tak terpisahkan dari kebesaran Real Madrid saat ini. Dia juga menjadi pemain terbaik sepanjang masa oleh sebagian publik sepakbola.

Bahkan legenda Brazil, ketika mengomentari perdebatan siapa yang terbaik antara dia dengan superstar asal Argentina, Maradona, malah merujuk satu nama yakni Alfredo Di Stefano.

“Saya ataupun Maradona sebenarnya tidak pantas mendapat gelar Raja Sepakbola. Menurut saya, Alfredo Di Stefano layak menjadi pemain terbaik sepanjang masa,” begitu kata Pele mengakui.

Namanya juga menjadi nama stadiaon Real Madrid, Estadio Alfredo di Stefano kini kandang bagi Real Madrid Castilla, tim junior Real Madrid. Stefano juga unggul dalam jajak pendapat mengenai pemain terbaik Real Madrid sepanjang masa.

Florentino Perez, Presiden Real Madrid pada tahun 2000 juga mengangkatnya sebagai presiden kehormatan, untuk penghargaan atas peran pentingnya dalam sejarah klub.

Dia juga menjadi wakil Madrid menerima trofi klub Terbaik Abad 20 FIFA. Sepanjang karirnya dia menyarangkan 549 gol dari 691 total penampilannnya di klub dan Timnas. Dia merebut ballon d Or dua kali di tahun 1957 dan 1959.

Alfredo Di Stefano Pemain yang mampu tampil sama baiknya di sejumlah posisi ini telah membuat sejarah dalam dunia sepak bola.

Madrid juga membuatkan patung Stefano di pintu masuk Estadio Alfredo di Stefano, kandang bagi Real Madrid Castilla dan tempat latihan tim utama Real Madrid.

Hal ini untuk mengingatkan publik saat ini, bahwa di Madrid pernah bermain salah satu pemain terbesar sepanjang sejarah.

Penulis: Bang Kipot

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *