Dari Lopetegui Kita Belajar Tidak Serakah

F. G. Tangkudung
31 Okt 2018 03:07
Sport 0 185
2 menit membaca

Klub raksasa sepakbola Spanyol, Real Madrid, Selasa (30/10/2018) resmi memecat Julen Lopetegui dari jabatan pelatih. Keputusan itu muncul, usai Julen Lopetegui tak bisa mencegah tiga gol Luis Suarez dalam El Clasico yang berakhir 5-1, sehari sebelumnya.

Hasil memalukan dalam El Clasico tersebut tentu saja mencoreng dan menjadikan Madrid sasaran bully dan meme kemarahan pecinta Real Madrid.

Santiago Solari, pelatih Madrid junior menggantikan Lopetegui sementara,  sebelum ada pelatih permanen. Sosok Antonio Conte dan Guti Hernandez nyaringterdengar menjadi pelatih baru.

Namun, pemecatan Lopetegui membawa pelajaran penting dari dunia sepakbola. Menjadi pemain atau pelatih tak boleh serakah.

Sebelum menjabat pelatih Real Madrid, Julen Lopetegui adalah pelatih tim nasional Spanyol. Dia mendapat pemecatan hanya beberapa jam sebelum kickoff pertandingan pertama Spanyol di Piala Dunia Rusia 2018.

Alasannya, dia melakukan kesepakatan tersembunyi tanpa memberitahu PSSI-nya Spayol. Alhasil dia melewatkan kesempatan membuktikan diri di piala dunia, sesuatu yang jadi idaman semua pelatih.

Lebih jauh ke belakang, Lopetegui justru baru diberi perpanjangan kontrak melatih Spanyol hingga Euro 2020. Dia dianggap berhasil membawa Spanyol tampil impresif dalam 18 laga dengan 13 kemenangan dan 5 hasil imbang.

Tapi, melatih tim juara dunia justru tak membuat dia puas dan fokus menyelesaikan pekerjaannya. Dia lebih tergiur dengan uang lebih besar dan membayangkan hal lebih.

Mungkin dalam bayangannya, dia akan menjadi pelatih tim juara piala dunia, kemudian menjadi klub terbaik sepanjang masa. Hal itu akan menjadikan dia sejajar dengan sejumlah nama pelatih legendaris.

Tapi kenyataannya, jauh berbeda dengan bayangan dan impiannya. Alih-alih menjadi pelatih juara piala dunia, dia tak mempunyai waktu semenit pun dalam piala dunia.

Impian dengan Real Madrid pun berantakan, dia mencatat empat kekalahan dan dua imbang dalam sepuluh laga. Dia bahkan tak sempat menjadi pelatih Christiano Ronaldo yang hengkang saat dia datang. Lopetegui menjadi pelatih kedua dengan durasi terpendek melatih Real Madrid.

‘Ronaldo-Zidane Kembalilah, Kami Gurem tanpa Kalian’

Kini Julen Lopetegui mungkin sedang meratapi kegagalan akibat keserakahannya. Hal yang mungkin bisa membuatnya tersenyum adalah kompensasi ratusan miliar akibat pemecatannya.

Penulis: Bang Kipot

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *