SEKITAR Tahun 90-an, nama Gunung/ danau Tampusu bagi kalangan pendaki dan para petualang tempat menjadi salah satu tempat yang angker.
Banyak memiliki cerita mistis di kalangan para pendaki kala itu, yang membuat Gunung Tampusu terkesan angker.
Tak jarang karena cerita tersebut, lokasi ini sangat jarang menjadi rekomedasi untuk kegiatan petualangan di alam bebas.
Baca: 1001 Tempat Wisata Baru di Sulawesi Utara
Beberapa gunung yang justru menjadi rekomendasi saat itu untuk dakian diantaranya, Gunung Klabat, Gunung Soputan dan Lokon yang ada di Sulawesi Utara.
Gunung Tampusu sendiri memiliki karakteristik yang sangat berbeda, jika membandingkannya dengan gunung-gunung lain di Sulawesi Utara.
Dulu sangat sulit untuk mengunjungi tempat, pasalnya jalur di lokasi pendakian memiliki medan yang terjal dan sangat menanjak.
Para pendaki dahulunya harus melewati jalan yang selalu berubah-ubah, karena jalur yang pernah terlewati, selalu tertutup kembali oleh tanaman akibat jarangnya orang melintas.
“Waktu lalu tidak ada jalur pasti jika ke lokasi ini, sebab jalur buatan pendaki kembali tertutupi tanaman karena jarangnya orang yang lewat,” ungkap Christian Chres, salah satu penggiat alam yang saat ini masih aktif dalam kegiatan petualangan kendati usianya mendekati umur 50 Tahun.
Dia mengakui saat ini kegiatan pendakian lokasi ini sudah sangat berbeda.
“Saat ini sudah sangat berbeda jika membandingaknnya dengan belasan tahun sebelumnya, tidak ada lagi opini angker atau kesulitan mencapai lokasi ini. Semua sudah sangat mudah, apalagi sudah ada ratusan anak tangga untuk memudahkan pendakian,” kata dia.
Pasca pengembangan objek wisata di Kota Tomohon, Lokasi ini kemudian mulai mendapat sentuhan pemerintah. Kawasan ini sendiri mulai mendapat polesan sebagai salah satu destinasi wisata petualangan adventure di Kota Tomohon.
Beberapa fasilitas telah berdiri, termasuk ratusan anak tangga yang membatu para traveler untuk perjalanan ke puncak gunung.
Ratusan anak tangga ini sangat membantu para wisatawan, yang masih belum terbiasa dengan tracking di medan pegunungan.
Danau Tampusu sendiri berada di puncak Gunung Tampusu, dengan ketinggian 1.186 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Pertama dari Tomohon, traveler bisa melalui jalur Kelurahan Pangolombian, Desa Tampusu.
Kedua melalui Kabupaten Minahasa, yaitu dari Tondano dan mendaki melalui Desa Tataaran.
Jalur ini tidak terlalu memiliki kesulitan yang tinggi, karena adanya ratusan anak tangga. Sayang, saat ini kondisi sebagain infrastruktur tersebut mulai rusak khususnya di bagian akhir.
Saat melakukan pendakian di Gunung Tampusu, apalagi melewati jalur Kelurahan Pangolombian, anda pasti melihat pemandangan yang sangat menarik.
Betapa tidak, jika melakukan pendakian pada sore hari sebelum malam, anda akan melihat beberapa puncak Gunung yang ada di Sulawesi Utara.
Seperti Gunung Klabat, Lokon, Mahawu, Empung dan dari kejauhan terlihat Pulau Manado Tua.
Saat melewati anak-anak tanga menuju puncak, para traveler bisa memanfaatkan beberapa Gazebo yang ada sebagai tempat beristirahat saat melakukan perjalanan.
Ada sekitar enam buah Gazebo selama perjalanan yang bisa menjadi tempat singgah. namun, tidak semua masih utuh sebab ada yang sudah rusak dan tidak beratap.
Perjalanan jikaakan lebih aman memakai sepatu yang tidak licin, sebab tekstur tanah di lokasi ini cenderung lembab dan licin.
Traveler juga sebaiknya menggunakan pakaian yang bisa melindungi tubuh dari beberapa tanaman berduri, yang masih banyak di lokasi ini seperti pandan hutan dan rotan.
Setalah melewati tracking tanjakan dengan waktu tempuh sekitar 60 menit, anda nantinya akan melewati jalur yang cukup curam. Perlu kehati-hatian untuk melewati jalur ini.
Waktu tempuh jalur ini kira-kira 30 menit sebelum sampai di danau.
Nah….Ketika anda sampai di pesisir Danau Tampusu, mata anda akan merasatakjub dengan pemandangan yang ada di kawasan ini.
Namun demikian ketika kita berjalan melingkari pesisir danau, tidak akan sulit mendapatkan tempat untuk mendirikan tenda jika anda ingin bermalam.
Sebab hampir semua pesisir danau, sudah bisa menjadi basecamp bagi para traveler.
Danau Tampusu menjadi menarik, karena air di danau kecil ini sangat tenang, sehingga bagi para pecinta fotografi sangat baik untuk karya foto-foto biasa atau penggandaan objek.
Tak hanya itu, langit biru serta pohon yang banyak tumbang di lokasi tersebut, bisa menjadi background yang menarik untuk para pecinta foto-foto landscape.
Michael Tijouw, salah seorang traveling dan media influencer yang mengelola account instagram @kawanuacantik, punya argumen soal lokasi ini.
Dia mengganggap hal yang paling menarik di Danau Tampusu adalah suasana yang dramatis saat kabut hadir baik menjelang malam atau subuh.
Uniknya kawasan di Danau Tampusu, memang sudah menjadi magnet baru bagi para petualang dan para pendaki di Sulawesi Utara.
Tak hanya itu, karena akses saat ini yang makin mudah, kawasan cantik ini menjadi lokasi buruan para iGers atau pemakai aplikasi Instagram, untuk memposting foto-foto dengan latar belakang kawasan wisata yang menarik.
Tak hanya itu pengguna Facebook di Sulawesi Utara, juga banyak memposting foto-foto di lokasi ini dengan angle foto yang menarik.
“Tampusu sudah menjadi lokasi yang instagramable dan juga para facebokers yang suka dengan lokasi lokasi cantik,” tegas Vijey Paru, salah satu media influencer di Kota Manado.
Waktu tempuh ke Kota Tomohon tak lebih dari satu jam dari Kota Manado.
Ketika sampai di Kota Tomohon, bisa langsung ke Kelurahan Pangolombian, Kecamatan Tomohon Selatan.
Dari kelurahan ini, anda bisa bertanya kepada masyarakat titik awal pendakian ke Puncak Tampusu.
Masyarakat di Kota Tomohon akan welcome dan akan membantu para traveler. Kota Tomohon sudah menjadi salah satu kota tujuan wisata dan sering menggelar iven Pariwisata Internasional.
Salah satu kegiatan yang sering dilakukan adalah Tomohon International Flower Festival (TIFF), yang selalu menarik banyak wisatawan.
Jika berada di Kota Tomohon, traveler tidak hanya ke Danau Tampusu namun juga ke lokasi wisata lain yang di Tomohon.
Dan satu catatan penting yaitu jangan lupa mendokumentasikan kenangan menarik traveler selama berada di Kota Bunga ini. (jellyching)
Tidak ada komentar