Benarkah Suara Prabowo-Gibran di Atas 40 Persen?

F. G. Tangkudung
14 Des 2023 14:11
Opini 0 156
3 menit membaca

Sejumlah lembaga survei menempatkan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka di atas 40 persen. Hal ini tentu saja menimbulkan tanya di benak publik, benarkah hasil tersebut?

Mari kita kupas lebih dalam.

Seorang peneliti lembaga survei membocorkan, ada metode dan jenis pertanyaan yang bisa menggiring responden untuk mendapatkan hasil tersebut. Ternyata, semua pertanyaan berkaitan dengan bantuan pemerintah yang selama ini mengucur deras ke masyarakat.

Memang sebuah hal lumrah meski kurang etis bagi sejumlah lembaga survei. Yang menjadi pertanyaan lebih lanjut, mungkinkah pasangan Prabowo-Gibran akan menembus angka 50 persen plus 1 saat hari H?

Dari kacamata strategi, hal ini adalah upaya Bandwagon Effect, untuk membentuk opini publik. Istilah Bandwagon sendiri secara harafiah berarti kereta musik. Ini mengacu pertunjukan sirkus/ musik di USA. Kereta akan membuat banyak orang mengarahkan pandangan dan turut menyaksikan.

Secara sederhana, dalam politik, Bandwagon Effect bertujuan untuk mempengaruhi psikologis pemilih menjatuhkan pilihan kepada calon yang diunggulkan/ mayoritas menurut pengalaman visual.

Bandwagon effect, bisa berarti efek yang terjadi kepada calon pemilih, tertarik memilih calon yang berpeluang lebih besar untuk menang. Ikut-ikutan atau latah.

Dalam hal ini, otomatis akan ada pasangan yang menjadi superior dan inferior. Menurut riset, Bandwagon effect punya dampak lebih besar ketimbang Underdog Effect.

Sayang, upaya ini ternyata mengalami stagnan. Hampir tidak mungkin Pilpres hanya akan berlangsung satu putaran. Terlebih dengan penampilan debat Prabowo-Gibran. Dengan hanya mengandalkan semangat patriotisme menggebu dan kalimat berulang ‘siap mati untuk Indonesia’, undecided dan swing voters mulai sangsi kepada Prabowo.

Apalagi kini publik hanya bisa mengingat Prabowo dengan label tarian gemoy, makan siang dan susu gratis yang bukan hal substansial perbaikan Indonesia.

Di sisi lain, faktor usia dan emosi Prabowo tak bisa lagi terlalu lama ditutupi. Sementara Gibran, secara intelektual dan kematangan belum mampu berada di posisi ini. Begitu signifikan perbedaannya dengan dua pasangan lain.

Faktor Jokowi plus plus, mungkin masih mampu mengatrol sejauh ini. Tapi, menganggap mayoritas rakyat Indonesia terlalu bodoh adalah sebuah hal naif.

Mari kita bahas..

Rakyat Indonesia mungkin saja mayoritas suka terhadap Prabowo Subianto dan Jokowi. Tapi dengan usianya yang akan menginjak 73 tahun, sangat riskan berharap Prabowo bakal punya mobilitas seperti Jokowi.

Jika Prabowo sakit atau berhalangan tetap dalam waktu yang lama, berat rasanya untuk berharap Gibran Rakabuming Raka menjadi presiden yang cakap dan kapabel. Apalagi pasca ramai asam sulfat.

Gen Z dan milenial sebagai pemilih mayoritas tentu saja sudah mempertimbangkan hal ini. Satu hal lagi, memang mereka tak pernah merasakan hidup di masa orde baru. Namun, gen z pasti akan mendapatkan informasi yang lengkap tepat waktu.

Terakhir, jangan juga menganggap pemilih Jawa Timur begitu polos hanya dengan mengandalkan Khofifah dan Pakde Karwo.

Mereka sangat pintar dan kritis. Secara logika publik Jatim akan memilih wakilnya yang benar ada di pucuk eksekutif. Tentu saja memilih Muhaimin Iskandar atau Mahfud MD.

Akumulasi informasi utuh kepada akar rumput soal putusan MK dan MKMK, tiga periode, Ketum PSI, pengkhianatan terhadap PDIP, serta netralitas aparat akan membuat publik makin berpikir jernih.

Adalah sebuah keniscayaan, elektabilitas Prabowo-Gibran akan menurun, bahkan tanpa tsunami politik.

Pada akhirnya, pertarungan politik begitu fluktuatif sampai hari H. Tiga pihak akan mengerahkan semua cara, legal dan ilegal untuk mendapatkan suara rakyat. Politik adalah seni bertarung untuk meraih atau mempertahankan kekuasaan.

Menerka Konstelasi Injury Time Jelang Hari H

Menarik menunggu apa yang akan terjadi dalam 60 hari ke depan. We’ll wait and see… (fgt)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *