Ayah-Anak, Ibu-Anak, Kakak-Adik Tumbang di Pilkada 2020

Bang Kipot
12 Des 2020 23:10
Opini 0 199
3 menit membaca

Pilkada serentak 2020 sudah selesai. Pasangan calon terpilih sudah bisa terlihat lewat hitungan cepat sejumlah lembaga survei kredibel.

Resminya, tinggal menunggu rekapitulasi manual Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Namun ada sejumlah fakta unik yang terjadi di Pilkada 2020. Seperti yang terjadi pada Pilkada serentak di Sulawesi Utara.

Pada tahun ini Sulawesi Utara menggelar delapan Pilkada. Yakni di tingkat Provinsi (Pilgub), empat Pemilihan bupati dan tiga pemilihan walikota.

Baca: Kematangan dan Unggul Sumber Daya Jadikan PDIP Superior

Yang menarik, dari hasil hitung cepat, tersaji fakta menarik dimana ada calon bertalian darah yang bertarung di Pilkada namun sama-sama terkapar tak berdaya.

  • Sehan Landjar-Amalia Landjar (Ayah-Anak)

Sehan Landjar merupakan Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dua periode. Dia mencoba peruntungan menjadi calon Wakil Gubernur Sulawesi Utara berpasangan dengan calon Gubernur Christany Paruntu.

Namun dalam sejumlah hasil hitung cepat, Paruntu-Landjar terpaut 25 persen suara dari pemenang, pasangan petahana Olly Dondokambey-Steven Kandouw yang kokoh di angka 58 persen.

Sementara sang anak, Amalia Landjar maju di Pemilihan Bupati Boltim coba menggantikan sang ayah. Berpasangan dengan calon wakil bupati Uyun Pangalima, keduanya juga kalah.

Pasangan Sahrul Mamonto- Oskar Manoppo menang sebagai bupati dan wakil bupati terpilih. Alhasil estafet kepemimpinan dinasti Landjar di Boltim gagal terwujud.

  • Vonny Panambunan-Shintia Rumumpe (Ibu-Anak)

Vonny Panambunan merupakan Bupati Minahasa Utara. Dia maju menjadi calon Gubernur Sulawesi Utara berpasangan dengan calon wakil gubernur Hendry Runtuwene.

Dari hasil hitung cepat, keduanya hanya mendapat suara di kisaran 10 persen pemilih. Mereka berada di peringkat tiga dari tiga pasangan yang bersaing di Pilgub Sulut 2020.

Sang anak, Shintia Rumumpe coba menggantikan ibu tercinta sebagai bupati Minahasa Utara.

Namun dalam hitung cepat, Shintia yang berpasangan dengan calon wakil bupati Netty Pantouw, juga kalah dari pasangan Joune Ganda-Kevin Lotulong.

  • Christiany Paruntu-Michaela Paruntu (kakak-Adik)

Christiany Paruntu adalah bupati Minahasa Selatan (Minsel) dua periode. Dia maju sebagai calon gubernur Sulut, berpasangan dengan Sehan Landjar.

Namun perolehan suara keduanya hanya berada di kisaran 32 persen.

Sang adik, Michaela Paruntu coba maju untuk menggantikan posisi Christiany Paruntu sebagai Bupati Minsel.

Berpasangan dengan calon wakil bupati Ventje Tuela, Michaela Paruntu maju bersaing dengan dua pasangan lain.

Dalam hitung cepat, pasangan Paruntu-Tuela kalah dari pasangan Franky Wongkar-Petra Rembang di ajang Pilbup Minsel 2020.

SELAIN tiga pasangan di atas, ada juga dua pasangan politik dinasti di Sulut yang tumbang lewat hasil pilihan masyarakat di Pilkada 2020.

  • Vicky Lumentut-Paula Runtuwene (Suami-Istri)

Vicky Lumentut adalah walikota Manado dua periode. Dia coba meneruskan kepemimpinannya dengan memajukan sang istri Julyeta Paulina Amelia Runtuwene.

Runtuwene dipasangkan dengan calon wakil walikota Harley Mangindaan untuk bersaing dengan tiga pasangan calon lain.

Hasilnya, Runtuwene-Mangindaan kalah dari pasangan Andrei Angouw-Richard Sualang dalam sejumlah hitung cepat.

  • Jimmy Eman-Jilly Eman (Ayah-Anak)

Hal yang sama juga terjadi di Kota Tomohon. Jimmy Eman adalah walikota Tomohon dua periode.

Sang putri, Jilly Eman digadang menggantikan sang ayah untuk meneruskan kepemimpinannya. Jilly Eman berpasangan dengan calon wakil walikota Virgie Baker.

Namun, dalam sejumlah perhitungan cepat, pasangan Eman-Baker kalah tangguh dari pasangan Carol Senduk-Wenny Lumentut. (kay)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *