Setiap sudut Kota Manado penuh dengan sampah bertumpuk akibat keterlambatan pengangkutan. Bahkan di jalanan protokol, terlihat sampah mulai penuh dengan kerubutan lalat.
Kondisi ini sudah berlangsung lebih dari dua pekan. Terlebih usai banjir besar yang menerjang dua pekan beruntun. Masyarakat pun khawatir, itu bisa menjadi sarang penyakit.
Baca: Memprihatinkan, Begini Nasib Buruh Sampah di Manado
Ternyata, penyebab sampah lambat terangkat karena lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kilo Lima Sumompo sudah penuh. Dalam dua tahun terakhir, sudah menjadi pemandangan lumrah, truk pengangkut sampah mengular di TPA Sumompo.
Walikota Manado, Vicky Lumentut mengakui TPA Sumompo tak bisa lagi menampung sampah masyarakat Kota manado.
Dengan kalimat pasrah, Lumentut bahkan hanya meminta warga memahami situasi yang ada.
“Saya harap masyarakat bisa bersabar dan memahami kendala yang ada. Kami akan terus berupaya supaya masalah ini bisa teratasi sepenuhnya,” katanya, Rabu (03/02/2021).
Beruntung, Gubernur Sulut, Olly Dondokambey yang melihat kondisi ini langsung sigap turun tangan.
Olly Dondokambey meminta Bupati Minahasa, Royke Roring untuk membantu masalah sampah Kota Manado. Sampah dari Kota Manado sementara akan menuju di TPA Kulo, Minahasa.
“TPA Kulo Minahasa masih kosong dan bisa menampung sampah dari Manado. Masalah ini harus bisa teratasi. Ini juga supaya masyarakat bisa merasakan kehadiran pemerintah,” tegas Dondokambey, Sabtu (06/02/2021).
Bupati Minahasa juga sudah mengatakan dengan tangan terbuka akan membantu mengatasi masalah tersebut.
“Gubernur meminta saya untuk dalam membantu mengatasi masalah ini. Jadi sampah Manado bisa dikirim ke TPA Kulo,” kata Roring, Jumat (05/02/2021).
Dari pantauan Newsantara.id, Sabtu (06/02/2021), dalam dua hari terakhir, ribuan orang turun ke jalan-jalan untuk membersihkan sampah yang bertebaran di Kota Manado.
Pascabanjir dan tanah longsor beberapa waktu lalu, wajah Ibukota Provinsi Sulawesi Utara ini terlihat sangat kotor.
Terlihat jajaran ASN dan THL, turun dan membersihkan sisa bencana banjir dan tanah longsor.
Para camat dan lurah juga memimpin operasi kebersihan ini, di wilayah masing-masing. Truk-truk dan motor sampah sudah siap mengangkut.
Dalam sekejap, tumpukan sampah yang berada di beberapa titik pusat Kota Manado, mulai menghilang. Warga Kota Manado memuji langkah gubernur dan Bupati Minahasa.
Pemerhati kebijakan publik, Fathur Ridho menanggapi sinis apa yang tersaji di Kota Manado. Menurutnya, hal ini terjadi karena walikota menjabat, tidak mempunyai visi jauh ke depan.
“Sepuluh tahun memimpin Kota Manado, justru di penghujung masa jabatan, masalah TPA penuh jadi alasan. Belum lagi masalah Insinerator. Wajar jika masyarakat Kota Manado menuding Lumentut tidak punya visi yang jelas,” katanya.
Kata dia, dalam kondisi seperti ini, beruntung Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey sigap dan mengambil tanggung jawab.
“Gubernur memamerkan arti kalimat ‘sinergitas PDIP’ yang selama ini menjadi jargon dalam Pilkada. Lihat ketika ada komando, Bupati Minahasa langsung bergerak,” kata dia.
Sebelumnya, Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap sempat memberikan tamparan keras kepada Vicky Lumentut.
Menurutnya, sampah yang berserakan di Kota manado mencerminkan kinerja dan tanggung jawab Walikota manado.
Sekadar informasi, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sudah mempersiapkan pembangunan TPA Ilo-Ilo, di Minahasa Utara.
Gubernur Olly Dondokambey, berharap pembangunan TPA ini bisa cepat selesai. Targetnya, Desember 2021, TPA ini sudah bisa beroperasi.
“Pemerintah pusat telah mengucurkan dana sebesar Rp124 miliar pada akhir tahun lalu. Untuk tahap kedua dananya sekitar Rp100 miliar,” ungkap Olly. (ath)