Astaga, SPBU Milik Gubernur Jual Premium Lewat Galon

Bang Kipot
20 Mar 2021 11:00
Berita 0 435
3 menit membaca

Stasiun Pengisian bahan Bakar Umum (SPBU) yang kuat dugaan, milik Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey menjual Premium bebas lewat belasan jeriken/ galon.

Dari penelusuran Newsantara.id, praktik pengisian lewat jeriken masih terus berlangsung. Hal ini bahkan sudah terjadi dalam waktu yang lama.

Terpantau, seorang ibu membawa dua buah jeriken dan meletakkan di samping mesin pengisian BBM di SPBU Jalan Soekarno, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Jumat (19/3/2021) siang.

Petugas terlihat santai mengisi jeriken tersebut dengan cara silang, yaitu mengisi kendaraan lain kemudian jeriken, begitu seterusnya hingga semua jeriken penuh.

Baca: Ini Hak Jawab SPBU Soekarno Terkait Penjualan Pakai Galon

Baca: Keren, Sekarang Isi Pertalite Bayar Harga Premium

Newsantara.id kemudian mengecek langsung di belakang kantor SPBU. Mengejutkan, ternyata ada belasan jeriken berukuran 30 liter yang sudah terisi penuh Premium.

Untuk menyamarkannya, sejumlah jeriken tersebut sengaja disembunyikan di semak-semak yang berada di belakang kantor SPBU.

Terlihat juga, ada sebuah mobil pick up yang bak terbukanya penuh dengan jeriken yang sudah terisi Premium.

Para petugas SPBU terlihat juga tanpa rasa bersalah melayani pembelian Premium melalui jeriken.

Mereka kompak bungkam dan tak ingin memberikan keterangan terkait hal itu.

Seorang saksi, pengendara motor yang sering mengisi BBM di SPBU ini menyebut, hampir setiap hari kegiatan ini terjadi.

“Saya tinggal dekat SPBU dan juga selalu mengisi BBM di sini. Petugas memang selalu melayani pengisian Premium melalui jeriken,” kata saksi.

Lanjutnya, apabila stok Premium sudah ada maka petugas SPBU milik gubernur tersebut, menelpon seseorang untuk datang mengisi BBM dengan jeriken.

“Waktu itu sesudah saya mengisi bahan bakar, saya menuju ATM untuk mengambil uang. Saat itu, saya mendengar percakapan seorang petugas SPBU melalui HP, dia mengatkan kalau Premium sudah ada dan segera datang untuk mengisi,” ujarnya lagi.

Menanggapi hal ini, Pemerhati Kebijakan Publik, Anta Tarigan menyebut Pertamina harus mengecek langsung ke SPBU tersebut.

“Kejadian ini sangat memalukan, SPBU milik kepala daerah bisa dengan leluasa melayani pengisian melalui jeriken. Saya minta Pertamina harus selidiki hal ini, dan memberikan teguran keras atas kejadian ini,” tegasnya”

Sebelumnya, PT Pertamina Tbk mulai gencar-gencarnya untuk menghilangkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium di SPBU.

Lewat Program Langit Biru, Pertamina menawarkan program beli Pertalite seharga Premium, Hal ini khusus untuk angkutan umum dan motor.

Program ini sudah berjalan di beberapa SPBU sebagai bukti program penghapusan premium. Program ini sendiri banyak mendapat pengeluhan dari angkutan umum berpelat hitam atau driver aplikasi online.

Sekadar informasi, pembelian bensin menggunakan galon/ jeriken sudah tercantum dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) SPBU Pertamina.

Jeriken plastik dilarang karena berkaitan dengan segitiga api, yaitu BBM, panas dan udara cukup. Jeriken plastik juga ada listrik statis yang berpotensi bisa memicu api.

Aturan lengkap tentang penggunaan galon di SPBU Pertamina adalah sebagai berikut:

1. SPBU hanya boleh menyalurkan BBM Premium dan Solar untuk penggunaan akhir. Dilarang keras menjual Premium dan Minyak Solar dengan galon dengan tujuan untuk menjual kembali ke konsumen.

2. Penjualan Bahan Bakar Gasoline Series seperti Pertalite, Pertamax, Petamax Turbo menggunakan galon bisa terlayani, dengan syarat galon terbuat dari material dari unsur logam.

3. Penjualan Bahan Bakar Diesel Series (Pertamina Dex, Dexlite) dapat melayani pengisian galon dengan simbol HDPE2 pada kemasannya.

Selain itu, sesuai dengan Perpres 191, teratur peruntukan bahan bakar selain untuk tranportasi kendaraan.

Penggunaan tersebut untuk UMKM, usaha pertanian, usaha perikanan dan pelayanan umum seperti kesehatan. Namun, pembelian lewat jeriken konsumen harus menyerahkan surat rekomendasi dari dinas terkait. (oka).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *