Indomaret Tarik Penjualan Masker Demi Untung Berlipat?

Bang Kipot
4 Mar 2020 09:01
Berita 0 451
3 menit membaca

Menurut kasir Indomaret, masker yang juga diburu masyarakat, ternyata bukan habis terjual. Indomaret sengaja tarik penjualan masker dari pasar.

Pengakuan mengejutkan datang dari seorang Ibu asal Manado Sulawesi Utara, Meifa Tangel. Hal itu terbagikan dalam akun media sosial miliknya.

Baca: Alfa-Indo Masuk Mitra, Sumendap Jilat Ludah Sendiri

Ibu dua anak ini, termasuk konsumen yang turut mencari masker dan hand sanitizer karena khawatir penyebaran virus corona.

Dia bertutur, seharian mencari kedua barang tersebut di sejumlah toko di Kota Manado. Sejumlah toko Indomaret, Alfamart dan apotek, dia datangi, tapi apa daya kedua barang tersebut sudah habis.

Senyumnya mendadak mengembang, ketika di sebuah Indomaret Tuminting, dia menemukan hand sanitizer, terpajang dalam rak dagangan.

Seketika dia langsung menyambar barang tersebut  dan bergegas menuju kasir. Nahas, ketika berada depan meja kasir, senyumnya berubah kecut.

“Maaf bu, barang tersebut sudah tidak kam jual. Sudah kami tarik. Barang tersebut sudah tidak masuk dalam sistem,” kata kasir Indomaret.

Alasan penarikan barang tersebut, kasir Indomaret mengaku tidak tahu dan merupakan kebijakan manajemen.

Parahnya, menurut kasir Indomaret, masker yang jadi buruan masyarakat, ternyata bukan habis terjual. Indomaret sengaja tarik penjualan masker dari pasar.

Meifa pun mengaku emosinya tak terbendung.

Dia menduga para pebisnis sudah melakukan ‘tindakan kotor’ menghadapi kepanikan masyarakat karena penyebaran virus corona.

Mendengar realita ini, Tokoh Pemuda asal Manado, Jelly Siwy mengaku turut geram. Dia meminta aparat dan pemerintah menyeriusi hal ini.

“Jika benar, aparat harus usut. Ada kemungkinan barang-barang mereka tarik kemudian jual lagi di tempat lain dengan harga berkali lipat,” katanya.

Kata dia, jika hal itu benar terjadi, perbuatan itu sangat terkutuk. Para kapitalis kata Siwy, sengaja mencari keuntungan, sementara masyarakat hidup dalam ketakutan.

“Ini sebuah kejahatan serius jika benar terjadi. Para pebisnis tidak boleh mencari keuntungan di tengah ketakutan masyarakat akibat virus corona,” tegasnya.

Jelly menambahkan, pemerintah bahkan sudah mengeluarkan larangan menimbun keperluan masyarakat terkait corona, kemudian menjual dengan harga tinggi.

“Sudah ada denda dan ancaman kurungan badan. Pemerintah dan anggota Dewan di manado harus segera turun lapangan mengecek kebenaran itu,” jelasnya.

Inforamsi, sejak penyebaran virus corona makin meluas, sejumlah barang jadi buruan masyarakat. Masker dan cairan pembersih tangan (Hand Sanitizer) hilang di pasaran.

Harge masker biasa yang berwarna hijau/ abu-abu yang biasanya satu dos seharga 20 ribu, kini melonjak hingga 200 hingga 300 ribu. Bahkan ada beberapa jenis masker yang kini seharga jutaan rupiah.

Pun begitu, harga hand sanitizer yang dijual biasanya dengan harga 20-30 ribu kini melonjak tajam seharga 100-200 ribu per botol.

Penulis: Kayla Carissa

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *