Desakan kepada James Arthur Kojongian (JAK) untuk melepas kursi Wakil Ketua DPRD Sulut semakin deras. Petisi untuk meminta JAK diberhentikan dari Wakil Ketua DPRD Sulut muncul di media sosial.
Baca: Puluhan Organisasi Perempuan Minta Berhentikan JAK
Hal ini mengemuka, ketika JAK ditengarai melakukan tindakan aborsi kepada wanita idaman lain bernama Angel.
Gerakan Perempuan Sulut (GPS), yang sangat terpukul dengan kekerasan terhadap perempuan mengoordinir petisi ini.
Ketua Lembaga Pendamping Perempuan dan Anak Sulawesi Utara, Pendeta Marhaeni Mawuntu menyebut, ini adalah tindakan yang sangat memalukan.
“Kami meminta Badan Kehormatan DPRD Sulut memberhentikan JAK dari posisi Wakil Ketua. Dukungan masyarakat khususnya perempuan sangat deras,” katanya.
Selain membuat petisi melalui media sosial, Gerakan Perempuan Sulut juga akan melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.
“Selain perluas dukungan kami juga akan membawa kasus ini ke ranah hukum. Akan kami laporkan ke polisi,” ungkapnya.
Menurutnya, dugaan aborsi yang melibatkan JAK sangat tidak manusiawi karena itu termasuk pembunuhan.
“Tindakan aborsi adalah pembunuhan,” jelas dia.
Sekadar informasi, kasus JAK bermula ketika dia tertangkap basah bersama wanita idaman lain oleh istrinya.
Bukan hanya sekali, permintaan JAK untuk tindakan aborsi sebanyak dua kali, dengan imbalan uang dan mobil.
Terkait beredarnya rekaman tesebut, pihak JAK melaporkan akun facebook Lambeh Turah Kawanua dan Mulut Rica-Rica ke pihak kepolisian.
Kuasa hukum JAK, Ruby Rumpesak dan Nicky Lumingas sudah melaporkan kedua akun tersebut ke Cyber Crime Polda Sulut.
Kasubdit Cyber Crime Polda Sulut, Kompol Dody Hariansyah membenarkan laporan tesebut.
James Arthur Kojongian (JAK) merupakan politisi Partai Golkar sekaligus adik ipar dari Ketua DPD Partai Golkar Sulut, Tetty Paruntu.
Karir politik JAK sangat gemilang, setelah menjabat Anggota DPRD Kabupaten Minahasa dua periode, kini JAK meduduki Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulut.
Karir cemerlang JAK terancam hilang setelah dia tersangkut kasus perselingkuhan dengan anak di bawah umur.
JAK sudah meminta maaf kepada publik Sulawesi Utara, namun dia enggan melepas jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD Sulut.
(*/nid)
Tidak ada komentar