Kali ini seorang guru yang harusnya menjadi pendidik, MP alias Mas (39) tak kuasa menahan libidonya dan melampiaskan kepada anak didiknya yang masih berstatus pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), Melati (bukan nama sebenarnya) yang berusia 14 tahun. Mirisnya, perbuatan tersebut terjadi saat kegiatan OSIS yang berlangsung di sekolah.
Baca juga: Pelaku Penculikan Akui Suka Nonton Film Porno
Baca juga: Seorang Ayah Tega Menghamili Anak Kandungnya
Baca juga: Ditinggal saat Perut Membuncit, Luna Lapor Sang Arjuna
Kapolres Bolmong, AKBP Gani Siahaan lewat Kasat Reskrim, AKP Hanny Lukas membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya saat ini pelaku sudah ditahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Pelaku telah diamankan di Polsek Poigar. Kepolisian kini terus melakukan penyidikan terkait dugaan perbuatan perkosaan tersebut,” jelasnya.
Dari penelusuran diketahui, kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis, 14 Desember 2017. Saat itu di sekolah diadakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan OSIS (LDKO).
Entah setan apa yang sudah merasuki, pelaku yang merupakan Pembina Osis dalam kegiatan LDKO tersebut, justru memanggil korban di ruangan OSIS. Pelaku yang sudah tergiur dengan kemolekan tubuh korban yang baru merekah merencanakan aksi tak terpuji.
Korban yang dikurung dalam ruangan tersebut, tak bisa melawan karena perbedaan signifikan kekuatan raga dari keduanya.
Usai melampiaskan berahinya, pelaku mengancam korban untuk tak menceritakan kejadian tersebut kepada siapapun. Korban yang ketakutan hanya mengiyakan sambil menahan tangis dan trauma yang dialaminya.
Peristiwa ini terungkap setelah beredarnya sebuah rekaman suara seorang siswi. Dalam rekaman tersebut ada ‘suara aneh’ yang terdengar.
Ketika suara tersebut sampai kepada orang tua korban, kontak batin antara orang tua dan anak tak bisa ditepis. Orang tua korban langsung tahu itu adalah suara anaknya.
Orang tua korban kemudian perlahan mulai membujuk anaknya agar menceritakan kejadian yang terjadi. Meski sempat menolak, korban yang terus dibujuk akhirnya menceritakan perbuatan asusila yang terjadi kepadanya.
Bak tersambar truk gandeng bermuatan, orang tua korban marah bukan kepalang. Guru yang seharusnya melindungi dan mendidik anak mereka, justru merusak masa depan anaknya.
Tak tunggu lama, orang tua korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian, Senin (19/2/2018). Menerima laporan tersebut, pihak Polsek Poigar langsung menerjunkan personelnya untuk mengamankan pelaku.
Penulis: Rizka Alvira
Tidak ada komentar