Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara tahun 2021 ini menargetkan 200.000 wisatawan mancanegara masuk ke Sulawesi Utara.
Baca: Ishak Kecewa, Lion Air Dinilai Berdusta
Pemerintah mengharapkan target ini bisa terpenuhi dengan terbukanya Jalur -jalur penerbangan, langsung dari China ke Bandara Sam Ratulangi Manado.
Hal ini untuk mendorong peningkatan sektor pariwisata yang terpuruk sebagai dampak Wabah Covid19.
Menurutnya Pariwisata Sulut harus cepat melakukan recovery, karena sektor ini adalah Prime mover roda ekonomi sulut.
“Banyak upaya yang kami lakukan, salah satunya berupaya membuka jalur penerbangan langsung ke Bandara Sam Ratulangi dari China,” tegas Olly.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sendiri pada, Sabtu (18/1/2020) telah menyetujui penerbangan langsung dari Hangzhou (China).
Maskapai rute penerbangan ini adalah maskapai lion Air.
Penerbangan charter Lion Air dari Bandara Internasional Xiaoshan Hangzhou, menempuh perjalanan udara selama lima jam. Jadwalnya, terbang tiga kali dalam seminggu.
Sekadar informasi, Hangzhou menjadi kota ke delapan di China yang melalui penerbangan maskapai Lion Air dari Manado.
Tujuh kota lainnya yaitu, Guangzhou, Shanghai, Tianjing, Nanjing, Xian, Changsha dan Fuzhou.
Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, untuk tahun 2020 lalu ada ratusan turis asal China mengunjungi Sulawesi Utara.
Hingga bulan Juli 2020, ada 693 wisatawan China yang berkunjung melalui pintu masuk Bandara Sam Ratulangi Manado.
Kepala BPS Sulut, Ateng Hartono mengatakan bahwa jumlah wisatawan tersebut mencapai 693 orang.
Mereka berkunjung melalui pintu masuk Bandara Sam Ratulangi Manado.
“Jika membandingkan dengan bulan Juli tahun 2019 memang menurun sebesar 93,82 persen,” ujarnya.
Sementara itu, untuk jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Sulut Januari hingga Juli 2020 mencapai 14.964 orang.
Ini mengalami penurunan jika membandingkannya dengan periode yang sama tahun 2019, angka kunjungan wisman sebanyak 73.137 orang.
Dirinya berharap, catatan angka kunjungan wisatawan ini akan mengalami peningkatan seiring mulainya program vaksinasi Covid19.
“Pasalnya adanya tren penurunan angka kunjungan wisman pada 2020 merupakan dampak dari Wabah Covid 19,’’ nilainya.(jws)
Tidak ada komentar